Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Masyarakat Amankan Paku Alam X Naik Tahta

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Wakil Presiden R I Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X (kiri) berbincang-bincang dengan KBPH Suryodilogo (kedua kanan) dan istri BRAy Atika Suryodilogo (kanan) di bangsal Puro Pakualaman, Yogyakarta 26 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Wakil Presiden R I Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X (kiri) berbincang-bincang dengan KBPH Suryodilogo (kedua kanan) dan istri BRAy Atika Suryodilogo (kanan) di bangsal Puro Pakualaman, Yogyakarta 26 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suhu politik di lingkungan Puro Pakualaman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat menjelang jumenengan atau naik tahtanya peguasa Puro Pakualaman, Paku Alam X, Kanjeng Bendoro Pangeran Hario Prabu Suryodilogi, Kamis 7 Januari 2016. Pasalnya, jumenengan ini ditentang oleh kubu saudara tiri Paku Alam IX, Kanjeng Pangeran Hario Anglingkusumo masih bersikukuh bahwa dirinya lah pewaris tahta yang sah sejak Pakualam VIII mangkat.

Pengerahan kekuatan dari kalangan masyarakat di luar Puro Pakualaman pun dilakukan untuk mengamankan jumenengan. Agung Nurharjanto, anggota Sekretariat Bersama Keistimewaan Yogyakarta, menuturkan untuk persiapan mengawal jumenengan Paku Alam X ini  panitia merangkul kelompok masyarakat dari kabupaten-kota. "Apel sebelum jumenengan ada 400 orang terlibat, untuk menjaga kelancaran dari kirab sampai jumenengan nanti dilakukan," ujarnya, Ahad 3 Januari 2016.

Salah satu kelompok yang terlibat adalah Paguyuban Dukuh se Kabupaten Gunungkidul Janaloka. Kelompok ini menyatakan turut bersiaga empat hari ke depan menjelang jumenengan. "Jika sampai ada yang mencoba mengacaukan jumenengan Pakualam yang sah, kami juga tidak akan diam," kata Ketua Dewan Penasehat Paguyuban Dukuh Gunungkidul Sutiyono, Ahad 3 Januari 2016.

Menurut Sutiyono, paguyuban menerima Suryodilogo sebagai pengganti sah Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015 lalu. "Sesuai paugeran kami hanya mengakui Kanjeng Suryodilogo sebagai raja baru Puro Pakualaman, tidak ada yang lainnya," kata Sutiyono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengakuan atas paugeran ini pun, ujar Sutiyono, juga akan berlaku jika kelak Keraton Yogyakarta melakukan suksesi raja baru. "Selama dua lembaga penjaga adat keraton dan pakualaman menjunjung paugeran termasuk berbagai aturan di dalamnya, kami akan mengakui itu," ujar Kepala Desa Banyusoca Playen Gunungkidul ini.

Menjelang jumenengan Puro Pakualaman ini, paguyuban dukuh telah mengumpulkan perwakilan 144 desa untuk menjaga keamanan. "Tugas kami menjaga tidak ada jumenengan lain selain di Puro Pakualaman, itu bisa memicu adu domba warga," ujarnya. Sikap antisipatif itu dilakukan paguyuban karena menilai potensi konflik suksesi kekuasaan di Puro Pakualaman masih tinggi.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

16 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

38 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.