TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni mempercepat waktu sandar kapal di pelabuhan. Langkah itu dilakukan untuk menghindari tumpukan penumpang saat puncak arus balik libur Natal dan tahun baru yang diprediksi terjadi hari ini, Minggu, 3 Januari 2016.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Tommy L. Kaunang mengatakan 26 kapal akan beroperasi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada puncak arus balik libur Natal dan tahun baru. Pemuatan barang pun akan dipercepat dari 72 menit menjadi 60 menit. “Dari kapal mulai sandar sampai berangkat lagi hanya diberikan waktu satu jam,” ucapnya dalam siaran persnya. Dengan demikian, kapal akan cepat kembali menuju ke Merak.
Operasi di Bakauheni menerapkan pola layanan siaga 1, yaitu pola sama yang diterapkan saat Lebaran lalu. Tujuannya, menekan antrean penumpang yang membeludak. Toll gate untuk kendaraan pribadi ditambah jumlahnya menjadi 13 unit dari delapan unit. Toll gate untuk sepeda motor yang berjumlah lima unit dilengkapi dengan tenda dan jalur khusus. Untuk penumpang, dibuka sepuluh unit toll gate.
Tommy memprediksi kenaikan penumpang mencapai 20 persen dan kendaraan 8 -9 persen. Data ASDP Cabang Bakauheni mulai 18 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016 mencatat, jumlah total penumpang yang menyeberang mencapai 538.780 orang atau naik 83.993 orang (18,5 persen) dibanding periode sama tahun lalu.
Jumlah kendaraan roda empat mencapai 103.789 unit atau naik 16,4 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 84.042 unit. Sedangkan jumlah sepeda motor melonjak menjadi 18.180 unit atau naik 60 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 11.365 unit.
Di Pelabuhan Merak, 28 kapal dengan total 99 perjalanan dioperasikan untuk menghadapi puncak arus balik libur Natal dan tahun baru. Kenaikan penumpang dan kendaraan roda empat campuran juga terjadi di Merak. Jumlah penumpang naik 15 persen menjadi 41.100 orang dibanding tahun lalu yang hanya 35.617 orang. Jumlah kendaraan roda empat campuran meningkat 7 persen menjadi 4.943 unit dari 4.630 unit pada tahun lalu. Sebaliknya, jumlah sepeda motor mengalami penurunan 7 persen menjadi 1.620 unit dibanding tahun lalu yang mencapai 1.737 unit.
VINDRY FLORENTIN