TEMPO.CO, Surabaya – Selama libur tahun baru 2016, Kebun Binatang Surabaya memperoleh pendapatan Rp 1,2 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding pada tahun baru 2015 yang mencapai Rp 1 miliar. “Hasil ini benar-benar paling spektakuler dalam 2 hari ini,” kata pelaksana tugas Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, Aschta Tajudin Boestani, Sabtu, 2 Januari 2016.
Menurut Aschta, pendapatan itu berasal dari penjualan tiket masuk sebesar 85 persen, sedangkan sisanya berasal dari tunggangan gajah; habitat satwa, seperti wisata perahu pulau bekantan dan Children Zoo; serta wahana permainan anak-anak, termasuk kolam renang, dan hasil dari parkir.
Tingginya jumlah pengunjung dan naiknya pendapatan itu, kata dia, disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, masyarakat masih bisa menjangkau harga tiket masuk KBS yang terbilang sangat murah.
Kedua, banyak warga merespons positif pembenahan KBS, yang saat ini sudah tidak bau, satwanya sehat, dan jalannya bagus.
Ketiga, adanya isu-isu aneh seperti yang diberitakan di media bahwa ada salah satu penjaga KBS yang menghamili orang utan. Isu ini justru menjadi daya tarik dan menuai hal yang positif bagi KBS. “Karena kami bisa menceritakan langsung kepada pengunjung kebenaran yang sesungguhnya,” tuturnya.
Yang terpenting, Aschta melanjutkan, angka kematian satwa yang kian turun menyebabkan masyarakat percaya lagi bahwa manajemen KBS sudah berubah dan sudah berbenah menjadi lebih baik.
MOHAMMAD SYARRAFAH