TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengatakan, pihaknya akan terus memburu pelaku peledakan benda yang diduga bom rakitan di depan rumah dinas Wali Kota Bandung pada Jumat, 1 Januari 2015. Pihaknya akan menggandeng Detasemen Anti Terror 88 untuk mengejar pelaku.
"Densus 88 sudah gabung. Inafis, labfor Mabes Polri, untuk mengungkap super maksimal pelaku ini. Ada tim khusus juga bersama Polrestabes," ujar dia di Markas Polrestabes Bandung, Jumat, 1 Januari 2015.
Selain itu, Moechgiyarto mengatakan, akan memanfaatkan Close Circuit Television atau kamera pengintai yang berada di sekitaran tempat kejadian. "Nanti salah satu pendalaman dan kami akan cari saksi juga yang signifikan," kata dia.
Polisi telah memeriksa keterangan 16 saksi. Selain itu, tim forensik telah mengantungi material bom yang berserakan di dekat lokasi kejadian.
"Yang menjadi pertanyaan apa yang menjadi inisiator ledakan. Itu sedang kami cari. Nanti akan dilihat Labfor ada atau tidak pemicunya," ujarnya.
Ia mengatakan, bom tersebut diduga gagal meledak dengan sempurna. Bom tetsebut ditaruh di bawah mobil tepat di dekat tangki bahan bakar. "Jadi ledakannya tidak sempurna tapi kami tidak bisa menduga kalau sempurna terjadi kebakaran," ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, setelah bunyi ledakan terdengar, muncul percikan api dan debu pekat berwarna putih. Selain itu, bau belerang sangat menyengat tercium di dalam mobil.
Benda diduga bom itu meledak di bawah mobil milik stasiun Tv One yang terparkir di seberang Pendopo Wali Kota Bandung, Jumat dini hari, 1 Januari 2016.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.10 WIB. Pada saat itu, kru Tv One baru saja melakukan peliputan suasana malam pergantian tahun di sekitaran alun-alun Bandung.
IQBAL T. LAZUARDI S