TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung memeriksa sebelas saksi ledakan benda yang dicurigai bom yang meledak di bawah mobil APV di seberang rumah dinas Wali Kota Bandung, Jumat dinihari, 1 Januari 2016.
"Saksi baru sebelas dan beberapa orang masih diperiksa," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol kepada wartawan di markasnya, Jumat, 1 Januari 2016.
Menurut Yoyol, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa yang terjadi selepas malam pergantian tahun. Sejumlah alat bukti seperti serpihan benda yang meledak.
"Ada beberapa barang diamankan, seperti kaleng, paku-paku kecil, dan baterai," katanya.
Siang tadi, tim Pusat Laboratorium Forensik datang ke lokasi ledakan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Pantauan Tempo, anggota Puslabfor melakukan penyisiran dan pemeriksaan terhadap benda-benda yang berserakan di tempat kejadian. Selain itu, mobil Suzuki APV yang menjadi obyek ledakan turut menjadi obyek penyelidikan Puslabfor.
Yoyol belum memastikan apakah peristiwa tersebut merupakan aksi yang dilakukan kelompok teroris atau bukan. "Sementara itu kita belum tahu karena tempat itu sentral keramaian di Kota Bandung," katanya.
Pihaknya cukup kesulitan untuk mengetahui siapa dalang dibalik aksi tersebut. Pasalnya, di kawasan tersebut tidak terpasang kamera pemantau atau CCTV. Benda diduga bom meledak di bawah mobil milik Tv One yang terparkir di seberang Pendopo Wali Kota Bandung, Jumat dinihari, 1 Januari 2016.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.10. Saat itu, kru TV One baru saja melakukan peliputan suasana malam pergantian tahun di sekitaran Alun-alun Bandung.
IQBAL T. LAZUARDI S.