Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan Sakit, Pejabat Struktural DIY Akhirnya Dilantik Sekda

image-gnews
Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Suryo Wibowo
Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ichsanuri melantik  601 orang pejabat eselon IV dan V pada Kamis, 31 Desember 2015 sore. Para pejabat itu berpakaian Jawa.  

Sedianya, pelantikan itu dilakukan pada 28 Desember 2015 namun batal karena Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dikabarkan sakit.  “Ini atas dhawuh (perintah) dan seizin beliau (Sultan),” kata Ichsanuri usai melantik di Bangsal Wiyata Pradja.

Padahal pada 31 Desember 2015 pukul 10.00, secara mendadak Sultan Hamengku Buwono X  mengeluarkan Sabda Jejering Raja (sabda sebagai raja) di Sitihinggil, Keraton Yogyakarta.  Ada empat isi sabda.

Pertama, sabda tersebut disampaikan atas dasar perintah Tuhan dan para leluhur Sultan. Kedua, tahta kerajaan tidak bisa diwariskan. Ketiga, apabila adik-adik dan abdi Sultan (abdi dalem) tidak mematuhi perintah Sultan, maka akan dicopot dari kedudukannya. Keempat, apabila tidak patuh, maka harus keluar dari bumi Mataram.

Sabda ini tak lepas dari perseteruan Sultan dan adik-adiknya, setelah Raja Jawa itu memberi gelar puteri sulungnya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun menjadi GKR Mangkubumi pada April 2015.

Pendelegasian wewenang pelantikan pejabat oleh Sekda berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 248 Tahun 2013 tertanggal 20 September 2013. Ichsanuri enggan menjelaskan alasan Sultan batal melantik seluruh pejabat eselon II, III, IV, dan V secara bersama. “Tentunya beliau punya penilaian. Nanti yang eselon II dan III nunggu dhawuh,” katanya.

Pelantikan pejabat-pejabat struktural tersebut merupakan bagian dari rotasi dan mutasi pejabat berdasarkan Peraturan Daerah Keistimewaan DIY tentang Kelembagaan untuk memulai masa ketugasan per 1 Januari 2016.

Lantaran sebanyak 263 pejabat eselon II dan III belum dilantik Sultan, maka dipastikan ada sembilan posisi pimpinan instansi yang kosong.  “Enggak ada pelanggaran perda. Sepanjang tak melebihi satu bulan,” kata Ichsanuri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keenam jabatan yang kosong adalah jabatan kelembagaan baru, yaitu Assekda Bidang Keistimewaan, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (pecahan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kopersi dan UMKM).  

Lalu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (pecahan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi), Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (pecahan dari Biro Tata Pemerintahan), Kepala Dinas Kepolisan Pamong Praja, juga Wakil Kepala Dinas Kebudayaan.

Sedangkan tiga jabatan lain adalah yang ditinggalkan sementara pejabatnya karena dilantik menjadi pelaksana tugas Bupati Bantul, Bupati Sleman, dan Bupati Gunung Kidul karena pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada Desember 2015.

Ketiganya adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi, dan UMKM. “Nanti akan dikeluarkan pergub untuk mandat mengisi kekosongan,” kata Ichsanuri.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Agus Supriyanto menjelaskan, kekosongan sementara jabatan dengan penunjukan pelaksana tugas. Sedangkan enam jabatan baru yang masih kosong akan dilelang paling lama selama tiga bulan. “Paling tidak sebelum Maret (pajabat lembaga baru) sudah dilantik,” kata Agus.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

6 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

9 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

36 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

41 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat