TEMPO.CO, Pacitan - Muhammad Rheza Suprayogi, 29 tahun, wisatawan asal Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Jawa Tengah, hilang terseret ombak di Pantai Dangkal, Desa Wora-Wari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat pagi, 1 Januari 2016.
Hingga menjelang sore hari ini, petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kepolisian, TNI Angkatan Darat Pacitan, Badan SAR Trenggalek, dan warga masih mencari tubuh korban.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Pujono, mengatakan hilangnya korban diketahui pukul 06.00 WIB. Waktu itu, Rheza yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Solo, ini sedang mandi di pantai bersama empat temannya. Mereka berjalan ke tengah dengan jarak sekitar sepuluh meter dari bibir pantai. Tiba-tiba ombak besar menggulung tubuh kelima wisatawan yang datang berombongan tersebut.
"Mereka sedang melakukan kegiatan tahun baruan. Yang empat berhasil diselamatkan dan satu terseret ombak dan sampai saat ini belum ditemukan," kata Pujono ditemui di lokasi kejadian.
Untuk menemukan korban, ia melanjutkan, tim gabungan menyisir bibir pantai dan menerjunkan satu perahu milik nelayan lokal. Upaya itu akan dilangsungkan selama tujuh hari jika diketahui tanda-tanda tubuh korban. Apabila tidak, petugas akan ditarik dari lokasi kejadian. "Itu sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) kami," ucapnya kepada Tempo.
Ibrahim, 21 tahun, seorang teman korban, mengatakan sebelum kecelakaan terjadi, Rheza sempat mengambil foto pemandangan pantai. Kemudian, dia menyusul empat temannya yang mandi terlebih dulu. "Awalnya airnya surut. Tahu-tahu ombaknya membesar," ucapnya.
Empat teman korban berhasil selamat, tapi Rheza belum ditemukan. "Mungkin sekarang masih shock," ujarnya. Ibrahim menjelaskan, Rheza berangkat ke Pacitan bersama 14 temannya dengan menumpang dua mobil pribadi.
NOFIKA DIAN NUGROHO