TEMPO.CO, Makassar - Operasi SAR kapal motor Marina Baru 2B di Teluk Bone secara resmi dihentikan pada Selasa, 29 Desember 2015. Kepolisian pun mulai berfokus menyelidiki tenggelamnya kapal nahas tersebut. Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menelisik penyebab pasti kecelakaan laut yang menewaskan 66 orang itu.
"Iya, kami lakukan penyelidikan. Itu sedang dilakukan Polair," ucap juru bicara Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Sunarto, Rabu, 30 Desember.
Disinggung soal kabar adanya penumpang gelap di KM Marina, Sunarto mengatakan itu juga akan diselidiki. Hingga kini, kepolisian tetap berpatokan pada data jumlah penumpang milik syahbandar, yakni 118 penumpang dan awak kapal.
Sejauh ini, ujar Sunarto, polisi sudah memeriksa tujuh saksi atas kasus tenggelamnya KM Marina. Di antaranya pihak syahbandar, juru mudi, awak kapal, muallim I, dan sejumlah korban.
Kepolisian juga akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi guna mencari tahu penyebab kecelakaan laut itu. "Kami berkoordinasi. Semoga ada titik terang," tuturnya.
Soal berakhirnya operasi KM Marina, Sunarto menegaskan hal itu merupakan domain Badan SAR Nasional. Polda akan tetap memantau perairan di wilayah hukumnya. Namun tetap ada Polair yang bertugas melakukan patroli di perairan Sulawesi Tenggara. Jika nantinya ada temuan korban, polisi akan berkoordinasi dengan tim SAR untuk melakukan evakuasi.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigadir Jenderal Ivan Ahmad Riski Titus menyatakan operasi SAR KM Marina sudah ditutup dan berlanjut ke siaga SAR di pos Kolaka. Peralatan, pesawat terbang, dan kapal sudah ditarik ke homebase masing-masing. Tapi Basarnas tetap siap melakukan evakuasi bila mendapat informasi adanya temuan baru.
Hingga hari kesepuluh operasi SAR KM Marina, 106 dari 118 penumpang dan awak kapal berhasil ditemukan. Rinciannya, 66 meninggal, 40 selamat, dan 12 masih hilang. Korban kapal nahas itu ditemukan di perairan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Karena itu, proses evakuasi dan identifikasi dilaksanakan di dua provinsi tersebut.
Kapal Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Tobaku menuju Pelabuhan Siwa pada Sabtu, 19 Desember, pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanan, kapal yang memuat lebih dari seratus penumpang itu dihantam ombak tinggi. Akibatnya, bak mesin kapal itu pecah dan kemasukan air. Nakhoda KM Marina sempat mengabarkan cuaca buruk ke pihak syahbandar sebelum dinyatakan hilang kontak.
TRI YARI KURNIAWAN