TEMPO.CO, Padang - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mengeluarkan larangan pendaki gunung mendekati kawah Gunung Kerinci karena terjadi peningkatan aktivitas. Saat ini, gunung berapi tertinggi di Sumatera yang berada di ketinggian 3.805 di bawah permukaan laut itu berbahaya untuk pendakian.
“Setiap hari aktivitas gunungnya kami pantau terus, dari bawah kelihatan puncaknya mengeluarkan asap. Gunung ini berstatus waspada sejak 9 September 2007. Asap belerang dan gas lain yang dikeluarkan dari kawah itu kami takutkan berbahaya bagi pendaki. Karena itu, terpaksa kami larang,” kata Kepala Balai Besar TNKS M. Arief Toengkagie, Rabu, 30 Desember 2015.
Gunung Kerinci yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi, yang berbatasan dengan Sumatera Barat, menjelang akhir tahun banyak dikunjungi pendaki yang ingin merayakan pergantian tahun. Dalam sehari ada lebih dari 500 pendaki yang mendaki Gunung Kerinci melalui satu-satunya jalur resmi di Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kerinci.
Balai Besar TNKS menyiapkan 52 suka relawan dan petugas TNKS untuk memandu pendaki serta memantau agar tidak mendekati kawah gunung.
“Pendaki dilarang mendekati kawah gunung dalam radius 3 kilometer, tapi mereka masih bisa menikmati pemandangan dari Gunung Kerinci di pos terakhir pendakian di ketinggian 3 ribu meter,” kata Arief.
Sementara itu, Gunung Marapi di Sumatera Barat juga terlarang bagi pendaki yang ingin merayakan pergantian tahun. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sudah mengeluarkan larangan resmi karena ancaman bahaya vulkanik mengingat status Gunung Marapi masih di level waspada sejak 3 Agustus 2011.
Gunung Marapi setinggi 2.891,3 mdpl sering kali mengembuskan awan putih. Bulan lalu Marapi mengeluarkan embusan yang menyebabkan hujan abu serta gempa tremor. Pendaki hanya diperbolehkan sampai ke Pesanggarahan, pos pertama pendakian yang masih berada di pinggang gunung.
FEBRIANTI