Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 12 Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis di Sulawesi Selatan  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO/Machfoed Gembong
Iklan

TEMPO.COMakassar - Kekerasan terhadap jurnalis marak terjadi di Sulawesi Selatan. Sepanjang 2015, tercatat 12 kasus kekerasan terhadap jurnalis di provinsi ini. Kasus kekerasan dilakukan pelbagai kalangan, mulai aparat polisi, pejabat, hingga masyarakat. Ironisnya, hampir semua kasus kekerasan itu tidak pernah tuntas penanganannya. 

Tidak heran, kasus kekerasan terhadap jurnalis kerap berulang dari tahun ke tahun. "Memprihatinkan," kata Koordinator Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Pers Makassar Anggareksa seusai dialog akhir tahun oleh Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi di Country Cafe and Resto, Makassar, Rabu, 30 Desember 2015.

Anggareksa menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan yang malah dilakukan oknum polisi. Dari 12 kasus kekerasan di Sulawesi Selatan, 5 di antaranya dilakukan aparat Korps Bhayangkara. Arogansi aparat masih jelas terlihat kepada awak media yang hanya menjalankan tugas peliputan. Anggareksa meminta kepolisian segera berbenah serta bersikap lebih profesional dan transparan.

Anggareksa melanjutkan, kasus kekerasan juga dilakoni oknum pejabat dan aparatur pemerintahan. Tercatat ada 3 kasus kekerasan fisik, baik verbal maupun psikologis, yang melibatkan oknum pejabat. Selebihnya, 4 kasus kekerasan dilakukan oleh massa dan individu warga kepada wartawan. Rentetan kasus kekerasan itu mengakibatkan jurnalis mengalami luka fisik juga psikologi.

Anggareksa berpendapat tidak tuntasnya penanganan perkara sampai ke pengadilan itu membuat perilaku kekerasan terhadap jurnalis berpotensi berulang. "Tidak ada efek jera," tuturnya. Kondisi makin parah ketika pihak kepolisian terkesan lamban dalam mengusut kasus yang melibatkan anggotanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan apa pun alasannya, kekerasan terhadap jurnalis tidak dibenarkan. Terlebih ketika jurnalis itu sedang melaksanakan tugas. Bila memang aparat polisi terbukti melakukan aksi kekerasan, pihaknya mendukung adanya proses hukum, baik pidana maupun kode etik/disiplin. "Tidak ada yang kebal hukum," ucapnya.

Kendati demikian, Barung menerangkan kasus kekerasan jurnalis yang diduga melibatkan oknum polisi mesti dicek kebenarannya. Terkadang, terjadi kesalahpahaman sehingga menyudutkan aparat polisi. Ia menegaskan masih banyak polisi yang baik dan humanis. "Relasi kepolisian dan jurnalis berjalan baik," ucapnya. Ia juga berjanji akan mendorong penerapan Undang-Undang Pers untuk penanganan kasus yang melibatkan jurnalis.

Berikut data 12 kasus kekerasan di Sulawesi Selatan sepanjang 2015:
1. 6 Februari: Jurnalis Pare Pos, Tajuddin, mendapat tindak kekerasan oleh aparat Brimob di Pangkep saat meliput kecelakaan lalu lintas. Tajuddin diancam dan ditempeleng. Foto yang diabadikannya pun dihapus.
2. 17 Mei: Sejumlah jurnalis Makassar sempat dilarang untuk meliput rekonstruksi kasus pemalsuan dokumen kependudukan yang menjerat bekas Ketua KPK Abraham Samad di Kantor Kecamatan Panakkukang.
3. 20 Mei: Jurnalis GoTV, Aksa, terkena panah saat meliput di Kampus Unismuh Makassar.
4. 6 Juni: Jurnalis Pare TV diusir Wali Kota Parepare. Insiden itu terjadi saat jurnalis sedang meliput sebuah kegiatan.
5.17 Juni: Jurnalis INews TV, Nur Bone, terkena panah yang dilepaskan oleh orang tidak dikenal.
6. 7 Agustus: Jurnalis Go-Cakrawala, Daeng Siujung, dianiaya oleh massa pasangan calon bupati di Kantor KPUD Selayar.
7. 10 September: Jurnalis Koran Tempo Makassar, Didit Hariyadi, menjadi korban begal.
8. 11 September: Jurnalis Pinrang diancam akan ditembak oleh oknum polisi di Pinrang.
9. 13 September: Jurnalis Radar Bone, Lukman Sardi, diancam oleh oknum polisi di Bone.
10. 23 Oktober: Jurnalis Trans TV/CNN, Ahmad K Syamsuddin, dihalang-halangi dan kameranya ditutup oleh pejabat humas pemerintah provinsi saat sedang meliput.
11. 19 November: Jurnalis pojoksulsel.com, Asrul, dipidanakan oleh Direktur Terminal Metro Makassar dengan pasal hate-speech.
12. 2 Desember: Jurnalis Tribun Timur, Abdul Azis Alimuddin, dan jurnalis Sindo, Jumardin Nurdin, diduga dipukuli oleh oknum polisi saat meliput pilkada.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

14 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

22 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.


Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

22 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.


Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

23 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.


Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

34 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.


Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal


Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.


10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya. Foto: canva
10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.