TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat membentuk satuan khusus Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis (RAA-TAA), tim reaksi cepat untuk menangani kecelakaan lalu-lintas. “Kita berharap bisa menurunkan angka kecelakaan lalu-lintas, khususnya korban meninggal dunia,”kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jenderal Muhammad Taufik di Bandung, Selasa, 29 Desember 2015.
Unit RAA-TAA itu dilengkapi sejumlah peralatan berat untuk membantu evakuasi korban kecelakaan lalu-lintas. Di antaranya alat berat pemotong pipa baja, gergaji mesin, selain alat bantu evakuasi korban kecelakaan dengan satu kendaraan khusus. Tim itu juga bertugas memeriksa lokasi kecelakaan untuk membantu pengungkapan penyebab kecelakaan.
Taufik mengatakan, dalam sehari di Jawa Barat bisa terjadi 10 kecelakaan fatal yang mengakibatkan korban meninggal. “Korban kecelakaan lalu-lintas di Jawa Barat cukup memprihatinkan. Dengan adanya sarana prasarana Jalan Tol Cipali, sering mendapatkan kecelakaan lalu-lintas dengan korban cukup banyak,” kata dia.
Menurut Taufik, unit itu sengaja dibentuk sebagai salah satu program unggulan Polda Jawa Barat untuk menurunkan resiko kematian korban dengan penanganan lebih cepat. “Oleh karena itu Dirlantas Polda Jawa Barat membangun RAA-TAA ini tidak lain apabila terjadi kecelakaan, tim ini bisa mendatangai lokasi kejadian perkara dan mengambili langkah, utamanya bagaimana menyelamatkan korban kecelakaan,” kata dia.
Taufik mengatakan, Polda Jawa Barat baru memiliki satu tim TAA-RAA. Pemerintah provinsi menjanjikan bantuan untuk membangun unit serupa di tiap wilayah di Jawa Barat. “Nanti seluruh Polres akan dibantu satu kendaraan RAA-TAA, kalau ada kecelakaan ktia bsia segera cepat tiba di lokasi kejadian dan diharapkan meminimalisir korban meninggal dunia,” kata dia.
Polda Jawa Barat memperkenalkan sejumlah aplikasi untuk memudahkan koordinasi internal sebagai bagian pengembangan Regional Traffic Management Centre (RTMC), sebagai pusat kendali komunikasi dan informasi lalu-lintas. Diantaranya aplikasi M-Lantas untuk pelaporan situasi lalu lintas realtime berbasis GPS yang dapat digunakan polisi memetakan darah rawan kemacetan dan kecelakaan, T-Drive untuk mengecek lokasi kendaraan patroli polisi terdekat, hingga layanan video confrence V-MEET untuk memudahkan koordinasi dengan petugas polisi di lapangan.
Sejumlah layanan publik berbasis aplikasi juga diperkenalkan Polda Jawa Barat. Diantaranya, layanan pesan pendek untuk informasi lalu-lintas hingga pengecekan Surat Izin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan, serta layanan SIMOBO yakni aplikasi di telepon pintar untuk memudahkan masyarakat mengajukan perpanjangan SIM. Polda Jawa Barat juga memperkenalkan game matematika lalu-lintas bagi anak-anak untuk memperkenalkan pengetahuan dasar soal rambu lalu-lintas dan aturan berkendaraan sejak dini.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjanjikan bantuan bagi Polda Jawa Barat untuk mengembangkan tim itu di semua wilayahnya. “Kalau terjadi kecelakaan bagaiman pun juga dapat mengurangi tingkat kematian dengan pertolongan yang sangat cepat,” kata dia di Bandung, Selasa, 29 Desember 2015.
Deddy mengatakan, pelayanan administasi yang cepat dan transparan dibutuhkan untuk melayani warga Jawa Barat yang jumlah penduduknya banyak. “Tol terpanjang ada di sini, arus barang tertinggi juga di Jawa Barat, sangat penting pemanfaatan teknologi informasi,” kata dia.
Direktur Lalu-Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Sugihardi mengatakan, satu Tim RAA-TAA beranggotakan 13 petugas polisi yang mendapat pelatihan khusus penanganan dan evakuasi korban kecelakaan lalu-lintas. “Sementara baru satu unit di Polda Jawa Barat kita jadikan pilot project. Ke depan kita akan tambah lagi,” kata dia di Bandung, Selasa, 29 Desember 2015.
Sugihardi mengatakan, satu-satunya Tim RAA-TAA itu akan diperbantukan mengantisipasi lonjakan arus kendaraan di libur Tahun Baru akhir pekan ini. “Ditempatkan di Pospam Cikopo. Kita tidak berahrap ada kecelakaan lalu-lintas. Tim ini akan stand-by di sana untuk memudahkan pergerakannya karena lokasinya ada di tengah-tengah,” kata dia.
AHMAD FIKRI