TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berupaya mensukseskan program wajib belajar 12 tahun. Sebab, selama ini masih banyak anak-anak usia sekolah di Kota Bandung yang tidak bisa menuntaskan pendidikan hingga lulus jenjang sekolah menengah atas.
"Tingkat lama sekolah orang Bandung ini masih 10,81 tahun. Artinya kalau dirata-rata, seolah-olah belum lulus SMK atau SMA. Target minimal kan 12 tahun," kata Ridwan Kamil di kampus YPKP Universitas Sangga Buana, Bandung, Selasa, 29 Desember 2015.
Salah satu upaya yang akan dilakukan, kata Ridwan, adalah jemput bola mencari anak-anak yang putus sekolah. Tim khusus pun dibentuk. "Namanya unit reaksi cepat penanganan rentan putus sekolah," ujarnya.
Pemerintah Kota Bandung akan menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak yang putus sekolah. "Yang ngasih beasiswa mah banyak. Asal mau sekolah saja, gratis. Kita ingin menemukan anak-anak terancam putus sekolah, kan masih 10,8 tahun. Berarti ada 1,2 tahun yang hilang di situ. Saya ingin menemukan," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menambahkan, tim pencari anak putus sekolah tersebut akan mencari informasi ihwal alasan-alasan mengapa sampai harus putus sekolah.
"Mekanismenya melaporkan kepada kita yang belum sekolah sampai SMA. Nanti diidentifikasi kendalanya apa, nanti kita salurkan ke sekolah terdekat. Kalau tidak bisa ke sekolah, bisa mengikuti program pendidikan nonformal melalui paket C," ujarnya.
Tidak hanya untuk anak-anak usia sekolah, program ini juga berlaku untuk orang-orang di atas umur 18 tahun. "Pertama tuntas wajar 12 tahun itu untuk kelompok usia 18 tahun ke bawah. Pak Wali inginnya lebih dari itu, ingin angka rata-rata lama sekolah 12 tahun penduduk Bandung. Nah ini sasarannya termasuk di atas 18 tahun," ucap Elih.
Hingga saat ini, tim sudah mendapatkan sekitar 500 orang sudah mengikuti program lanjut sekolah tersebut. "Kebanyakan jumlah 500 itu belum SMA, baru lulus SMP," ujar Elih.
PUTRA PRIMA PERDANA