TEMPO.CO, Wonogiri - Kepolisian Resor Wonogiri, Jawa Tengah, langsung bergerak mengusut kasus temuan trompet yang menggunakan bahan kertas yang berasal dari sampul Al-Quran. Dua orang dari Dukuh Tengklik, Desa Nadi, Kecamatan Bulukerto, tengah diperiksa Polres Wonogiri.
"Saat ini pemeriksaan masih berlangsung," kata Wakil Kepala Polres Wonogiri Komisaris Fakhruddin saat dihubungi, Selasa, 29 Desember 2015. Selain memeriksa dua orang tersebut, Polres telah menyita kertas yang merupakan bahan baku trompet yang belum sempat diproduksi.
Selama ini, Bulukerto memang dikenal sebagai sentra industri trompet. Setiap menjelang akhir tahun, warga di kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Timur itu beralih pekerjaan menjadi perajin trompet. Trompet yang diproduksi warga Bulukerto itu kemudian dipasarkan ke berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah.
Menurut Fakhruddin, dua orang yang diperiksa itu merupakan pengepul kertas untuk bahan baku trompet. Mereka membeli kertas dari Solo dalam jumlah besar, lalu menjualnya kepada para perajin trompet yang ada di desanya. "Kami telah menyita sisa kertas yang belum dibuat trompet," ucapnya.
Fakhruddin menjelaskan, sisa kertas yang bersampul Al-Quran yang disita kepolisian cukup banyak, hingga lebih dari 2 ton. Ada kemungkinan, kata dia, jumlah kertas yang telah diproduksi menjadi trompet jauh lebih besar.
Trompet berbahan kertas yang diduga sampul Al-Quran sempat beredar di 21 minimarket Alfamart di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Temuan itu didasari aduan seorang ulama setempat yang membawa bukti trompet dibuat dari sampul Al-Quran yang bertuliskan cetakan Kementerian Agama tahun 2013.
Berdasarkan keterangan dari Polda Jawa Tengah, selain di Kendal, trompet sejenis beredar di Blora, Klaten, Demak, Pekalongan, Batang, dan Wonogiri.
AHMAD RAFIQ