TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Rusia akan meningkatkan kerja sama di bidang militer. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan tujuan kedatangan kapal perang "Bystry" milik Rusia ke Indonesia adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara.
"Kunjungan ini untuk meningkatkan kepercayaan antara Indonesia dan Rusia," kata Galuzin saat konferensi pers di atas kapal Bystry di Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 28 Desember 2015.
Rencananya, hari ini, Selasa, 29 Desember 2015 akan digelar latihan bersama dengan Angkatan Laut Indonesia. Galuzin menambahkan, fokus latihan tersebut ialah komunikasi dan strategi perang.
Kedatangan kapal penghancur ini juga dalam rangka menjalin komunikasi dengan Indonesia menjelang latihan gabungan antara beberapa negara di Exercise Komodo tahun depan. "Kami harap tahun depan Angkatan Laut Rusia dapat berpartisipasi di Exercise Komodo," ujarnya.
Kapal Bystry berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Hari Natal kemarin, dan rencananya akan bersandar hingga esok.
Menurut Deputy Commander of Flotilla of Pacific Fleet Real Admiral Alexander Yuldashev, kapal ini merupakan tipe perusak kelas Sovremennyy. Ia berujar Bystry merupakan kapal yang kuat dan memiliki rudal yang mampu merusakkan kapal selam. "Kapal ini mampu menghadapi ancaman-ancaman global, seperti teroris," kata Yuldashev.
Yuldashev menambahkan kapal Bystry ini menarik minat pemerintah Cina. Bahkan, menurut dia, Cina telah membayar pembelian 5-6 kapal seperti Bystry.
AHMAD FAIZ