Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penulis Ini Minta Pemerintah Legalkan Narkotika

image-gnews
Petugas badan narkotika nasional (BNN) Sulsel melakukan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu disaksikan tersangka terpidana mati kasus sabu Amiruddin Bin Amir Aco di Kantor BNN Sulsel, Makassar, 18 Desember 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Petugas badan narkotika nasional (BNN) Sulsel melakukan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu disaksikan tersangka terpidana mati kasus sabu Amiruddin Bin Amir Aco di Kantor BNN Sulsel, Makassar, 18 Desember 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.COBandung - Penulis buku War On Drugs, Patri Handoyo mengusulkan kepada pemerintah untuk mengatur peredaran narkotika. Pemerintah didorong pula memproduksi narkotika secara legal agar tak disalahgunakan.

Usulan itu diungkapkan pada bedah buku yang ditulis Patri di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Senin, 28 Desember 2015. Patri mengatakan, pemerintah tak bisa lagi memerangi peredaran narkotika karena makin berkembangnya sektor transportasi. Akibatnya peredaran narkotika semakin luas. Untuk itu dibutuhkan metode baru.

"Pemerintah harus menguasai pula aspek ekonomi narkotika, misalnya tahu berapa biaya pembuatan barang tersebut. Pemerintah harus masuk ke sana, dan melegalkan bisnis narkotika dengan pengawasan yang ketat," kata Patri.

Dia menuturkan, ada beberapa macam jenis psikotropika. Ada yang bisa dimanfaatkan untuk manusia seperti ganja atau cannabis sativa. "Zat apapun kecuali makanan, air, oksigen yang ketika di konsumsi mengubah proses biokimia disebut narkoba, jenisnya banyak dan pemanfaatannya juga beragam. Ada yang di bidang kesehatan, otomotif bahkan bahan bakar," katanya.

Buku ini menceritakan tentang upaya menghadapi maraknya bisnis narkoba dan perang yang dilakukan pemerintah untuk membasmi peredaran narkotika. Buku ini mendapat apresiasi dari ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Iskandar Ibrahim.

Ia mengatakan bahwa Indonesia memang sedang berperang namun bukan dengan para pengguna melainkan para bandar narkotika. "Buku ini memang bagus, walau ada yang harus ditambahkan seperti kebaruan data dan lainnya. BNN memang meminta agar pengguna narkotika itu rehabilitasi, sedangkan yang kami berantas itu para pebisnisnya," ujar Iskandar, saat ditemui seusai kegiatan bedah buku, Senin 28 Desember 2015

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peredaran narkotika di Indonesia memang terbilang mengkhawatirkan. Ada banyak cara yang dilakukan untuk merehabilitasi para pengguna narkotika di antaranya dengan bantuan pesantren.

Seperti yang dilakukan Bagus Supriyadi, 17 tahun. Sudah dua pekan ia nyantri di pesantren Raudhatull Muta'allimin, Cireok, Desa Cikumpay, Purwakarta, Jawa Barat. Dia menjadi satu diantara ratusan santri pesantren khusus penyembuhan para pecandu narkoba tersebut.

Bujangan yang semula hidup di jalanan di daerah Pamanukan, Subang tersebut, hidup menggelandang di jalanan. Ia sudah yatim-piatu sejak usia dua tahun dan hidup bersama neneknya yang juga tidak memiliki kemampuan secara ekonomi. "Alhamdulillah, setelah dengan mengikuti terapi zikir dan pijat refleksi, kondisi saya berangsur-angsur pulih," kata Bagus saat ditemui di pesantren, Senin, 28 Desember 2015.

Bagus adalah anak asuh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Ia bertemu dengan Dedi ketika melakukan acara rutin Safari Budaya di Pamanukan, Subang, beberapa waktu lalu. Dedi membawanya ke pesantren khusus rehabilitasi narkoba Cireok.

DWI RENJANI | NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

5 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

6 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

7 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

8 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.


Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

10 hari lalu

Para tersangka diperlihatkan saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keterangannya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.