TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo mengatakan Presiden Joko Widodo akan menghabiskan malam tahun baru bersama rakyat Papua. Presiden, kata dia, akan merayakan tahun baru di tiga tempat di Papua, mulai dari 29 Desember 2015.
"Presiden akan merayakan tahun baru di Papua, seperti di Merauke, Wamena, dan Raja Ampat," kata Pramono, di kantornya, Senin, 28 Desember 2015. "Diperkirakan malam puncak tahun baru akan dirayakan Presiden bersama rakyat Papua di Raja Ampat."
Pramono mengatakan alasan Jokowi memilih merayakan malam tahun baru di Papua lantaran mencegah terjadinya "Jakarta-sentris". Artinya, Presiden ingin merayakan hari besar bersama dengan masyarakat di seluruh Indonesia. "Pendekatan itu dilakukan untuk menciptakan suasana baru dan bahwa pembangunan tak hanya di Jakarta," ujar Pramono.
Jokowi, kata Pramono, juga tidak khawatir soal keamanan di Papua saat malam tahun baru. Musababnya, dia sudah memerintahkan TNI dan Polri untuk melakukan penyisiran keamanan menjelang kedatangannya untuk merayakan tahun baru di Papua. Terutama, pascainsiden penembakan yang terjadi di Kepolisian Sektor Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.
"Meski ada penembakan di sana yang mengakibatkan tiga orang polisi tewas, tidak menyurutkan Presiden merayakan malam tahun baru di Papua," kata Pramono. "Presiden minta penembakan di Polsek Sinak ditangani serius. Potensi kejadian harus diperhitungkan, tetapi Presiden memiliki keyakinan bahwa ini akan segera diatasi dan Presiden bisa memberikan jaminan keamanan."
Tadi malam, sekelompok orang bersenjata menyerang Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti, penyerangan itu diduga dilakukan Kelompok Lekagak Tenggamati dengan melakukan penembakan dari arah belakang markas.
REZA ADITYA