TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya memiliki catatan khusus terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Terutama, kata dia, kinerja menteri yang dianggap kurang maksimal selama 15 bulan pemerintahan.
Menurut dia, menteri yang tidak memiliki kinerja baik sudah selayaknya diganti. "Seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani," kata Andre saat dihubungi, Senin, 28 Desember 2015. "Kinerjanya tidak ada, hanya membuang duit iklan untuk program Revolusi Mental."
Andre menuding Menteri Puan tidak memiliki semangat revolusi mental karena hingga saat ini belum mengundurkan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Andre menilai Puan tidak mau turun ke lapangan saat ada bencana atau sebuah peristiwa di Indonesia.
Gerindra, kata Andre, juga menyoroti kinerja kementerian di sektor ekonomi yang tidak maksimal. Dia mencontohkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said selayaknya diganti karena malah memungut dana ketahanan energi. "Masyarakat malah subsidi pemerintah," katanya.
Selain itu, Andre menilai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly juga layak diganti Presiden Jokowi. Alasannya, Menteri Yasonna membuat kegaduhan di elite politik, seperti kasus dualisme Partai Golkar dan PPP. "Tapi semua hak prerogatif presiden," ujarnya.
Isu perombakan kabinet menguat di ujung tahun. Bahkan, Ketua DPP Partai Amanat Nasional Azis Subekti mengklaim mendapat informasi valid dari lingkungan Istana Negara. Menurut dia, ada dua menteri, yakni Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yang akan dicopot.
HUSSEIN ABRI YUSUF