Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi KM Marina, Kisah Dua Saudari Berbeda Nasib  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Keluarga korban menangis saat mendengar hasil identifikasi salah satu korban KM Marina Baru 2B, Hasnaeni (50) di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, 26 Desember 2015.  Korban KM Marina Baru 2B telah ditemukan 106 orang, 40 diantaranya selamat. ANTARA/Abriawan Abhe
Keluarga korban menangis saat mendengar hasil identifikasi salah satu korban KM Marina Baru 2B, Hasnaeni (50) di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, 26 Desember 2015. Korban KM Marina Baru 2B telah ditemukan 106 orang, 40 diantaranya selamat. ANTARA/Abriawan Abhe
Iklan

TEMPO.COMakassaar - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Marina 2B di Teluk Bone menyisakan duka mendalam bagi keluarga Hadenang (54) dan Hasnaini (51), kakak-adik yang menjadi korban kapal nahas itu. Kedua wanita paruh baya ini sempat karam bersama KM Marina di Teluk Bone, Sabtu, 19 Desember 2015. Namun nasib dua saudari itu berbeda. Hadenang lolos dari maut. Sebaliknya, Hasnaini tergulung bersama ombak dan akhirnya ditemukan tidak bernyawa. 

Keponakan Hadenang dan Hasnaini, Agus Salim (41), mengatakan Hadenang ditemukan selamat di perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, sehari pascakejadian. Adapun Hasnaini baru ditemukan di seberang lautan, tepatnya di perairan Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sekitar tiga hari lalu. 

"Keduanya beda nasib. Keluarga pasrah. Yang penting sudah ada kepastian," kata Agus, Sabtu, 26 Desember 2015. 

Keluarga Hasnaini mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu, 26 Desember, untuk memastikan jenazah yang diidentifikasi tim DVI adalah ibu dari enam anak itu. Sesaat mendengar penjelasan dari polisi ihwal pemeriksaan medis dan ciri fisik, keluarga Hasnaini sontak menangis histeris. Putrinya, Ayu (25), terus menunduk dan menangis tersedu-sedu. Sejumlah kerabatnya yang hadir berupaya menenangkannya. 

Agus menceritakan kedua tantenya itu bertolak dari Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu, 9 Desember lalu. Setelah melalui perjalanan darat menggunakan bus ke Siwa, mereka menumpang KM Marina ke Kolaka. Keduanya menghadiri pesta pernikahan kerabatnya di Pomala. Lebih dari sepekan berlalu, mereka memutuskan pulang pada Sabtu, 19 Desember.

Hadenang dan Hasnaini berniat menghadiri pesta pernikahan kerabatnya yang lain di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Karena alasan itu pula, mereka berkukuh kembali menumpang KM Marina kendati sudah diperingatkan keluarga besar di Pomala. 

"Tidak ada firasat khusus, tapi keluarga sempat memperingatkan lebih baik naik pesawat karena ombak sedang tinggi," ujar Agus. 

Tatkala diperingatkan untuk naik pesawat, kakak beradik itu berdalih ingin mengefisienkan waktu dan biaya. Sebab, jika naik pesawat ke Makassar, Hadenang dan Hasnaini mesti merogoh kocek lebih banyak. Belum lagi perjalanan darat yang melelahkan dari Makassar ke Luwu. Ternyata itulah pertemuan terakhir keluarga besar di Pomala dengan Hasnaini. Adapun Hadenang telah dibawa kembali pulang ke Pomala. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian Hasnaini. Jenazah sang tante dikebumikan di pemakaman keluarga Buntusiapa, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Minggu, 27 Desember. Hasnaini yang berdomisili di Makassar dimakamkan di Luwu lantaran keluarga besarnya berkumpul dan berasal dari sana. "Itu keputusan keluarga besar," ujar Agus. 

Keponakan Hadenang dan Hasnaini lainnya, Caswan (42), menambahkan pihaknya mulanya berharap Hasnaini dapat ditemukan selamat seperti sang kakak Hadenang. Namun nasib berkata lain. Caswan mengaku keluarga sudah pasrah dan tetap bersyukur karena jenazah kerabatnya sudah ditemukan. 

Selama sepekan ini, pihak keluarga kelimpungan mencari informasi tentang Hasnaini. "Kami mendatangi semua posko informasi dan posko identifikasi," tuturnya. 

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Raden Harjuno mengatakan jenazah Hasnaini diberi label B-019. 

Jasadnya dikenali berkat pemeriksaan struktur gigi, pemeriksaan medis, dan pencocokan data properti ante-mortem. Terdapat tambalan pada gigi korban dan di tubuhnya masih melekat pakaian gamis dan legging hitam. "Dari data-data itu, tak terbantahkan jenazah B-019 adalah Hasnaini," kata Harjuno 

Kapal Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Tobaku menuju Pelabuhan Siwa pada Sabtu, 19 Desember 2015 pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanannya, kapal itu dihantam ombak tinggi sehingga karam. Hingga kini, tercatat 106 dari 118 penumpang dan awak KM Marina berhasil ditemukan. Perinciannya, 40 hidup, 66 meninggal, dan 12 masih belum ditemukan. Basarnas memutuskan memperpanjang operasi SAR KM Marina sampai tiga hari mendatang. 

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diterjang Ombak, Kapal Pengangkut 135 Ton Minyak Goreng Karam

21 Agustus 2017

ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
Diterjang Ombak, Kapal Pengangkut 135 Ton Minyak Goreng Karam

Akibat peristiwa itu kapal dan muatannya tidak berhasil dievakuasi dikarenakan tenggelam ke dasar laut.


Angin Kencang, 3 Kapal Nelayan Bengkulu Karam Digulung Ombak

31 Mei 2017

ilustrasi ombak. haoto.cn
Angin Kencang, 3 Kapal Nelayan Bengkulu Karam Digulung Ombak

Setelah hujan reda, TNI bersama Tagana dan BPBD telah berada di lokasi untuk mencari kapal nelayan yang hilang tersebut.


Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Karam di Sekitar Pulau Tikus  

8 Maret 2017

Perahu nelayan melewati kapal Ferry  yang karam akibat Topan Kalmaegi, di Manila Bay, Filipina, 15 September 2014. REUTERS/Romeo Ranoco
Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Karam di Sekitar Pulau Tikus  

Kapal motor milik nelayan Bengkulu karam di perairan sekitar Pulau Tikus akibat dihantam ombak besar.


KM Bunga Manis Asal Sulawesi Ditemukan di Perairan Bali

6 Maret 2017

Tim gabungan menyisir perairan untuk menemukan korban dalam tenggelamnya kapal TKI di Nongsa, Batam, 3 November 2016. Sebanyak 44 penumpang yang hilang masih dicari oleh petugas.  REUTERS/Edgar Su
KM Bunga Manis Asal Sulawesi Ditemukan di Perairan Bali

KM Bunga Manis yang ditemukan di sekitar perairan utara Bali kini sudah ditarik ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.


Syahbandar Mediasi Tuntutan Penumpang KM Mutiara Sentosa  

5 Februari 2017

Syahbandar Mediasi Tuntutan Penumpang KM Mutiara Sentosa  

Penumpang menuntut ganti rugi lantaran kapal terlambat sandar lebih dari 30 jam di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.


Tugboat Kapal Rimau Bermuatan Batu Bara Hilang

4 Februari 2017

Ilustrasi kapal tenggelam
Tugboat Kapal Rimau Bermuatan Batu Bara Hilang

Eddy menjelaskan TK Rimau hilang akibat cuaca buruk karena hujan deras disertai dengan angin kencang. Gelombang perairan Selayar tinggi.


Kehabisan BBM, Kapal Motor Mutiara Ditarik ke Tanjung Perak  

4 Februari 2017

ANTARA/Muhammad Iqbal
Kehabisan BBM, Kapal Motor Mutiara Ditarik ke Tanjung Perak  

Menurut Tonny, kapal perlu ditarik lantaran pihaknya yang belum berhasil mengirim persediaan bahan bakar sebanyak 40 ton melalui MT Arfa Ocean.


Kapal Karam, Nelayan Selamat dengan Memeluk Jeriken 2 Jam  

3 Februari 2017

Ilustrasi kapal tenggelam
Kapal Karam, Nelayan Selamat dengan Memeluk Jeriken 2 Jam  

Nelayan yang kapalnya karam akibat dihantam gelombang di NTT menyelamatkan diri dengan memeluk jeriken selama dua jam.


Kapal Sawit Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi  

2 Januari 2017

ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
Kapal Sawit Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi  

Kapal kayu pengangkut kelapa sawit tenggelam dihantam gelombang tinggi di laut Tanjung Ahus, perbatasan Kota Tarakan dengan Kabupaten Nunukan.


Kapal TKI Tenggelam di Perairan Batam, 17 Tewas  

2 November 2016

ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
Kapal TKI Tenggelam di Perairan Batam, 17 Tewas  

Data BPBD Riau menyebutkan, dari 93 penumpang kapal TKI yang tenggelam, 17 orang meninggal, 39 penumpang selamat, dan 37 lain masih dalam pencarian.