TEMPO.CO, Tanjung - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimistis penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) terserap penuh sebelum pergantian tahun. Pada 2015, Kementerian Sosial menganggarkan dana PKH sebesar Rp 5,5 triliun untuk 3,5 juta keluarga sangat miskin (KSM) peserta PKH. "Sekarang baru tersalurkan 60 persen tapi sudah terserap 99,93 persen," kata Menteri Khofifah di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Minggu, 27 Desember 2015.
Saat ini, PKH telah merambah 427 kabupaten kota se-Indonesia. Pada 2016, Kementerian Sosial akan menambah anggaran PKH sebanyak Rp 10 triliun seiring kenaikan jumlah peserta PKH menjadi 6 juta KSM. Selain membidik keluarga miskin, Khofifah menjanjikan bakal memberikan bantuan dana pendampingan terhadap difabel dan penyandang cacat berat. "Tahun 2017 bahkan naik lima kali lipat daripada sekarang. Saya targetkan ada 400 ribu keluarga miskin berkurang sepanjang tahun 2015, jadi program ini memang efektif membantu meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Khofifah memastikan semua keluarga miskin mendapat bantuan asalkan tercatat. Ia meminta semua data penerima bantuan bisa tercatat. "Verifikasi tingkat desa dan kelurahan sangat penting. Maka petugas PKH harus sering koordinasi dengan aparat desa."
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Andi Zainal Abidin Dulung mengatakan kenaikan target peserta PKH atas perintah Presiden Joko Widodo. Presiden, kata dia, meminta PKH diteruskan hingga lima tahun ke depan. Ia mengklaim program ini efektif mendongkrak tingkat kesejahteraan, pendidikan, dan kesejahteraan KSM.
Menurut dia, capaian ini paralel dengan tujuan PKH untuk membantu kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan warga miskin. "Sejak diluncurkan tahun 2007, banyak warga miskin bisa meningkatkan taraf pendidikan dan kesejahteraan," ujarnya.
DIANANTA P. SUMEDI