Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alat Musik Bambu Buatan Cimahi Mendunia  

image-gnews
Sejumlah alat musik bambu di hasil butana Komunitas Bambu Indonesia di bengkel kerjanya di Bandung, Jawa Barat, (17/4). Komunitas yang didirikan oleh Adang Muhidin ini membuat sejumlah alat musik seperti gitar, biola, bass, terompet, klarinet, saksofon, drum dengan bambu. (Photo by Robertus Pudyanto/Getty Images)
Sejumlah alat musik bambu di hasil butana Komunitas Bambu Indonesia di bengkel kerjanya di Bandung, Jawa Barat, (17/4). Komunitas yang didirikan oleh Adang Muhidin ini membuat sejumlah alat musik seperti gitar, biola, bass, terompet, klarinet, saksofon, drum dengan bambu. (Photo by Robertus Pudyanto/Getty Images)
Iklan

TEMPO.COBandung - Seperangkat alat musik modern berbahan bambu bikinan Indonesian Bamboo Community telah mendunia. Beragam jenis bambu yang dipakai untuk menggantikan kayu pada alat musik, seperti gitar, bas, biola, kecapi, saksofon, serta drum, telah diciptakan oleh komunitas yang berdiri pada 30 April 2011 dan bermarkas di Kota Cimahi itu.

“Yang pertama dibuat gitar dari bambu, bas, drum dan perkusi, kecapi, yang terbaru saksofon,” kata Wakil Ketua Indonesian Bamboo Community Apid Fadilah di sela pameran Pekan Kerajinan Jawa Barat di Bandung, 23-27 Desember 2015.

Komunitas ini beranggotakan 30 orang dengan latar belakang pemain musik dan pengrajin. Mereka membuat instrumen musik modern serta tradisional yang belum pernah dibuat dari bahan bambu serta kerajinan interior. Peminatnya kini sudah banyak dari berbagai negara, seperti Malaysia, Belgia, Jepang, dan Prancis.

Untuk proses pembuatan, bahan bambu yang digunakan berjenis bambu hitam, tali, dan gombong. Agar solid seperti kayu, bambu tersebut dipotong-potong lalu direkatkan untuk kemudian dibentuk. Lama pembuatan instrumen musik tersebut berkisar 3-5 hari. “Paling lama pembuatan drum yang bisa sampai tiga minggu,” ujar Apid.

Semua instrumen musik sengaja tidak dicat agar kesan bambu terlihat. Uniknya, kata Apid, warna instrumen seiring waktu berubah secara alami dari putih kekuningan menjadi cokelat muda. “Pemakainya bilang kelebihan instrumen bambu ini suaranya lebih garing dan nadanya agak berbeda dengan bahan kayu,” tuturnya.

Desain dan uji coba bentuk instrumen mereka lakukan sendiri. Pernah bergabung riset dengan tim dosen sebuah kampus di Bandung, mereka kecewa karena dipecundangi masalah hak atas kekayaan intelektual pada 2014. Sejak itu, mereka lebih berhati-hati dalam bermitra kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun masih jarang pembeli dari dalam negeri, instrumen musik dari bambu itu membuat penasaran kalangan musikus, akademikus, dan pencinta musik dari luar negeri. Bahkan seorang pembeli dari Malaysia memesan seperangkat alat musik lengkap sebanyak tiga kali.

“Mereka datang langsung ke tempat kami lalu pesan,” ucap Apid. Soal harga, untuk alat musik gitar, bas, dan biola bambu dibanderol Rp 1,5-4 juta.

Band komunitas ini pun sampai diundang main dua kali pada Mei dan Agustus lalu di Serawak, Malaysia. Rencananya, pada Mei 2016, Indonesian Bamboo Community diundang Kedutaan Besar Indonesia di Rumania untuk menampilkan karya mereka. Rombongan sebanyak 16 orang tersebut diminta melakukan konser keliling dengan musik bambu selama sebulan di negara-negara Eropa timur.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

1 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.


Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

46 hari lalu

Pengusaha aksesori dari bunga kering, Korona 32 tahun di pameran Inacraft 2024 Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani
Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.


Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

47 hari lalu

Jiffina 2024 digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.


Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

51 hari lalu

Pengunjung memperhatikan barang yang dijual dalam pameran Inacraft on October di JCC, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2023. Salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu diikuti lebih dari 700 peserta yang berlangsung hingga 8 Oktober mendatang. Tempo/Tony Hartawan
Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.


Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang


Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Suasana Rumah Rajut di Pulau Ngenang Kota Batam, Kamis, 14 Desember 2023. (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)
Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.


Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Suasana Grebeg Bambu bertajuk Lord of the Pring di Bantul Yogyakarta Minggu 1 Oktober 2023. (Dok.visiting jogja)
Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.


Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Seorang pengunjung tengah memilih produk kerajinan di Inacraft (Istimewa)
Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.


Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Xavi Vierge usai finis di WorldSBK Indonesia 2023. (Foto: HRC)
Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.


Himki Sebut Peluang Pasar Global Produk Mebel dan Kerajinan Terbuka Lebar

18 Juni 2023

Pekerja membuat mebel berbahan palet kayu bekas di Jakarta, Rabu 28 September 2022. Fluktuasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat beberapa industri mengalami kebingungan. Pasalnya naik turunnya harga BBM akan mempengaruhi penetapan harga jual barang kepada konsumen. Salah satu yang terpengaruh, yakni industri mebel berbahan palet kayu bekas. TEMPO/Subekti
Himki Sebut Peluang Pasar Global Produk Mebel dan Kerajinan Terbuka Lebar

Himki menyatakan peluang masuk ke pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan nasional masih terbuka lebar.