TEMPO.CO, Lumajang - Aktivitas vulkanis Gunung Bromo yang masuk dalam status siaga terus meningkat. "Abu akhir-akhir ini mengarah ke timur, bahkan saya pantau sudah mencapai Bondowoso," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) Ayu Dewi Utari, Sabtu pagi, 26 Desember 2015.
Balai TN BTS menutup akses ke Gunung Bromo dari Malang karena jalan menuju kaldera ditutup. Sementara pintu masuk kawasan taman nasional dibuka dari arah Cemoro Lawang-Mentigen dan Wonokitri-Pasuruan-Penanjakan.
Dari kedua titik itu, yakni Mentigen dan Penanjakan, aman untuk dikunjungi. "Kedua titik tersebut, radius tiga kilometer dari kawah, sehingga aman untuk dikunjungi," katanya.
Ayu menjelaskan terjadi penurunan secara drastis pengunjung setiap harinya. Jumlah pengunjung saat ini 150-an orang, padahal sebelumnya sampai 5.000-an orang.
Dia mengatakan kedua titik tersebut masih berada di kawasan TN BTS sehingga pengunjung tetap dikenai tiket masuk sesuai ketentuan yang ada dalam PP Nomor 12 Tahun 2014. TN BTS juga telah memasang portal untuk mencegah wisatawan dan masyarakat masuk ke laut pasir. "Mohon dipatuhi imbauan tidak masuk kawasan kaldera demi keselamatan dan keamanan," katanya.
Dia mengatakan kaldera memang tidak bisa dikunjungi, tapi bisa dilihat dari jauh dan diganti dengan pemandangan erupsi Bromo yang luar biasa.
Saat ini pihaknya menyiapkan Posko Siaga Bromo di Cemara Lawang, di samping kantor Seksi I TN BTS. Ada sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, TN BTS, BPBD, dan PVMBG. Setiap harinya lebih-kurang 50 orang yang berada di posko.
Berdasarkan data yang diperoleh Tempo, secara visual, cuaca Bromo cerah, angin tenang, suhu 11-12 derajat Celsius.
Gunung Bromo tampak jelas, asap kelabu-kecokelatan tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 1.000 meter dari puncak atau 3.329 meter di atas permukaan laut mengarah ke timur.
Sedangkan pengamatan secara seismik hingga pukul 06.00 WIB, tremor amplitudo maksimum 3-36 milimeter dominan 10 milimeter. Terdengar suara gemuruh dari kawah.
DAVID PRIYASIDHARTA