TEMPO.CO, Yogyakarta -Untuk mengantisipasi adanya barang berbahaya di kereta api selama libur panjang Maulid Nabi, Natal, dan tahun baru, polisi mengerahkan anjing pelacak di stasiun Tugu dan Lempuyang, Yogyakarta.
Anjing-anjing pelacak yang jumlahnya sembilan ekor itu dikerahkan sejak Kamis, 24 Desember 2015. Rencananya pelacakan benda berbahaya yang dibawa penumpang akan disiagakan hingga 4 Januari 2016 mendatang.
"Selain barang berbahaya, anjing juga bisa melacak narkotika," kata Kepala Unit Satwa Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Supriyanta, Jumat, 25 Desember 2015.
Supriyanta menjelaskan, anjing-anjing yang sudah dilatih itu di antaranya adalah jenis Belgian Shepherd yang dikenal ahli dalam membantu polisi menemukan barang bukti. Anjing itu, kata Supriyanta, bisa mengendus barang terlarang yang dibawa penumpang seperti bahan peledak, senjata tajam dan berbagai jenis narkotika.
Supriyanta mengatakan, selain di stasiun kereta api, anjing-anjing itu juga ditugaskan untuk mengendus bahan-bahan berbahaya di gereja untuk pengamanan natal dan juga di tempat vital untuk perayaan tahun baru.
"Ancaman terorisme dideteksi dengan anjing karena penciumannya sangat tajam dan terlatih, harapannya, perayaan ibadah dan tahun baru aman," kata dia.
Eko Budiyanto, humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta menyatakan, adanya anjing pelacak itu sangat membatu keamanan. Meskipun sudah ada polisi khusus kereta api, namun anjing-anjing terlatih bisa mengendus yang belum tentu manusia bisa menemukan.
"Ini sangat membantu keamanan selama liburan panjang akhir tahun. Karena penumpang kereta api memang sangat padat di musim libur panjang," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH