TEMPO.CO, Pontianak - Terduga Teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror atas nama Abu Muzab ternyata memalsukan kartu tanda penduduk Pontianak. Berdasarkan KTP, Abu Muzab dinyatakan kelahiran Pontianak. "Saya sudah cek, identitasnya palsu. Jadi sebenarnya dia (terduga teroris) mencatut nama Pontianak," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto seusai peninjauan pengamanan gereja di Pontianak, Kamis, 24 Desember 2015.
Untuk mewaspadai dan mencegah teror, polisi mengawal pelaksanaan Natal di gereja-gereja Kalimantan Barat. "Pengamanan sesuai dengan prosedur standar yang berlaku, sama seperti tahun lalu," ucapnya. Arief juga berterima kasih kepada jemaat yang mau mengikuti prosedur pengamanan yang telah ditetapkan.
Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, pengamanan dilakukan sejak pukul 15.00 WIB. "Ada 105 titik gereja dan tempat ibadah lain di Kota Pontianak," ujarnya. Di Kota Pontianak, gereja besar dilengkapi dengan metal detector. Selain itu, barang bawaan jemaat diperiksa petugas.
Polda Kalimantan Barat memprioritaskan penjagaan dan pengamanan perayaan Natal dan tahun baru pada 585 dari 5.168 gereja di 14 kabupaten/kota di provinsi itu.
ASEANTY PAHLEVI