TEMPO.CO, Samarinda - Kepolisian Resor Kota Samarinda mengidentifikasi lima warga Kota Tepian yang diduga bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Sejak tiga bulan lalu, lima warga Samarinda di Kecamatan Samarinda Seberang itu berada di Suriah.
"Belum bisa juga dipastikan, tapi kami patut menduga karena kalau sudah ke sana identik," kata Kepala Polres Kota Samarinda, Komisaris Besar M. Setyobudi Dwiputro, Kamis, 24 Desember 2015.
Hingga kini kelimanya masih belum kembali ke tanah air. Polisi, kata dia bersama pemerintah daerah sudah berkoordinasi sebagai langkah antisipasi untuk menghimpun data mereka. "Kami sudah kantongi identitas mereka, kami terus dalami," kata dia.
Polisi, kata dia saat ini memperketat pengawasan terhadap warga sekitar untuk memastikan ada-tidaknya jaringan lain. Terlebih saat ini menyambut perayaan Natal di Samarinda. Polisi mengerahkan sebanyak 693 untuk mengamankan yang dikemas dalam operasi lilin Mahakam 2015.
Polisi, kata dia terus mengawasi gerak gerik warga yang ada di sekitar permukimannya. "Kami juga terus selidiki lokasi-lokasi yang kerap jadi tempat nongkrong mereka," kata dia.
Pengamanan Hari Raya Natal, polisi dari satuan Gegana Brimob Datasemen B Polda Kaltim untuk Samarinda menyisir delapan gereja yang tersebar di daerah itu. Polisi berfokus pada antisipasi teror. Karena itu selama menyisir lokasi-lokasi yang dianggap rawan, mereka membawa sejumlah peralatan, termasuk metal detektor.
FIRMAN HIDAYAT