TEMPO.CO, Denpasar - Riuh ramai gembira warga Kampung Islam Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah. Setiap tahun, masyarakat Kampung Islam Kepaon memperingati Maulid Nabi dengan menggelar pawai bale suji.
Bale suji, yang terdiri atas batang pohon pisang, telur, dan berbagai hiasan berupa bunga kertas, oleh warga Kampung Islam Kepaon pada pagi hari diarak keliling Kampung Islam yang sudah berusia ratusan tahun itu.
“Keliling kampung sebagai ungkapan kegembiraan warga Kampung Islam Kepaon merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini rutin setiap tahun dilaksanakan sejak zaman nenek moyang kami dulu. Bale suji artinya bale suci,” kata Padani, tokoh masyarakat Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Kamis, 24 Desember 2015.
Padani menjelaskan, susunan inti bale suji adalah batang pisang dan telur. Batang pisang, kata dia, merupakan simbol tunas generasi-generasi muda di Kampung Islam Kepaon untuk terus melestarikan tradisi para pendahulu mereka.
“Filosofi kelopak batang pisang lapisan-lapisan yang tua di luar, paling muda di dalam. Ini merupakan simbol para orang tua mengayomi yang muda di Kampung Islam Kepaon untuk kelanjutan tradisi ini,” tuturnya.
Adapun Ishak, yang juga tokoh masyarakat di Kampung Islam Kepaon, menambahkan, telur melambangkan rukun Islam. Ishak menuturkan pada satu butir telur terdapat lima lapisan. Lima lapisan tersebut, kata dia, merupakan simbol lima rukun Islam, yakni syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji.
“Semuanya telur matang yang ditancapkan di batang pisang. Seusai acara nanti, telur akan dibagi-bagikan kepada semua warga,” ujar Ishak.
Seusai pawai, bale suji tersebut diletakkan di depan pintu masuk Masjid Al-Muhajirin. Selain itu, beberapa rangkaian bunga kertas dan telur dipasang berjejer di antara umat Islam Kepaon yang mengumandangkan syair-syair Al-Barazanji di dalam Masjid.
BRAM SETIAWAN