TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menjaga ketat 130 gereja di kota itu selama perayaan Natal. Ratusan aparat TNI-Polri disiagakan di seluruh gereja itu guna menjamin keamanan hari besar umat Nasrani tersebut. Kepolisian juga mengerahkan tim penjinak bom untuk melakukan penyisiran alias sterilisasi di sekitar gereja.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Abdul Azis mengatakan pengamanan Natal dilaksanakan pihaknya terhitung Kamis-Sabtu, 24-26 Desember 2015. "Kami siap mengamankan perayaan Natal di 130 gereja di Makassar. Di antaranya, ada 11 gereja yang masuk skala prioritas," kata Azis, Kamis, 24 Desember 2015.
Pola pengamanan di setiap gereja, Azis menerangkan tidak jauh berbeda, yakni melibatkan aparat TNI-Polri. Seluruh gereja juga akan disterilisasi tim penjinak bom. Perbedaan pengamanan di gereja biasa dan gereja skala prioritas cuma terletak pada penempatan jumlah personel. Pengerahan personel di gereja skala prioritas mencapai tiga kali lipat.
Berdasarkan data Polrestabes Makassar, gereja biasa dijaga 4-5 polisi ditambah 1 TNI. Adapun, gereja skala prioritas dikawal 10-15 polisi ditambah 3 TNI. Dalam pengamanan Natal selama Operasi Lilin Lipu, Azis mengatakan sasaran pengamanan meliputi umat Nasrani, pastor/pendeta, dan masyarakat umum. Adapun, kegiatan yang dikawal meliputi kebaktian dan misa Natal.
Lebih jauh, Azis mengatakan 11 gereja skala prioritas yang dijaga ketat mengacu pada pelbagai pertimbangan. Di antaranya tingkat kerawanan, lokasi dan jumlah jemaatnya. Adapun, gereja skala prioritas itu adalah Gereja Paroki Asisi, Gereja Bethani, Gereja Catedral, Gereja Bukit Zaitun, Gereja Jemaat Masale, Gereja Immanuel, Gereja Santo Joseph, Gereja Kale, Gereja Tosari, Gereja Salla, dan Gereja Mangngamaseang.
Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar mengatakan pihaknya mengerahkan 4.000 personelnya selama Operasi Lilin Lipu. Di lingkup Sulawesi Selatan dan Barat, kepolisian siap mengawal sekitar 375 gereja di dua provinsi tersebut. Dalam pengamanan Natal, kepolisian melibatkan tokoh agama dan organisasi masyarakat Islam. "Kita bersama menjaga situasi kamtibmas selalu kondusif," ucapnya.
TRI YARI KURNIAWAN