TEMPO.CO, Mojokerto - Pascapenangkapan empat terduga teroris di Kota Mojokerto dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, aparat Polri dan TNI di Kota dan Kabupaten Mojokerto memperketat pengamanan gereja. Dua hari menjelang Hari Raya Natal, tim Gegana Brigade Mobile Kepolisian Daerah Jawa Timur dibantu Kepolisian Resor setempat menyisir bangunan dalam dan halaman sekitar gereja.
Saat menyisir Gereja Kristus Tuhan Filadelfia di Jalan Taman Siswa, Kota Mojokerto, petugas memeriksa setiap barang bawaan jemaah yang beribadah sebelum perayaan puncak Natal. Petugas sempat mencurigai gitar yang masih terbungkus tas, yang dibawa salah satu jemaah. Petugas pun membukanya dan memeriksa bagian dalam gitar. Namun tidak ditemukan barang atau benda mencurigakan pada gitar tersebut.
"Pemeriksaan ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Mojokerto Kota Komisaris David Subagio yang memimpin penyisiran gereja, Rabu, 23 Desember 2015.
David mengakui pengamanan gereja dalam perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini semakin diperketat pascapenangkapan tiga terduga teroris di Kota Mojokerto dan satu terduga teroris di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Apalagi sesuai informasi Detasemen Khusus 88 Antiteror, para terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) tersebut merencanakan bom Natal, tapi tidak disebut lokasi sasarannya.
Kepolisian setempat juga menambah personel yang disiagakan di setiap gereja. Dari 37 gereja yang berada di wilayah hukum Kepolisian Resor Mojokerto Kota, setidaknya ada sembilan gereja yang menjadi perhatian karena jumlah jemaahnya banyak. “Yang awalnya direncanakan tiap gereja dijaga 6-10 personel, ditingkatkan menjadi 10-14 personel, tergantung banyaknya jemaah gereja,” kata David.
Kepolisian Resor Mojokerto Kota menyiagakan 352 personel dibantu TNI dari Kodim 0815, Satpol PP, dan elemen lainnya. Para jemaah diimbau tidak membawa barang bawaan yang tidak diperlukan dalam peribadatan. Semua jemaah dan barang bawaannya akan digeledah," ujar David.
Pengamanan ketat juga dilakukan Kepolisian Resor Mojokerto. Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengatakan ada sekitar 1.100 personel gabungan, baik Polri, TNI, Satpol PP, maupun elemen masyarakat lainnya dalam pengamanan Natal dan tahun baru di wilayah hukum kepolisian setempat.
Kepolisian Resor Mojokerto mengerahkan 530 personel dibantu personel Kodim 0815, Denpom V/2, Sub Garnisun, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan, serta elemen masyarakat lainnya, seperti Pramuka, Senkom, Orari, dan Tagana. Dari 54 gereja di wilayah Kepolisian Resor Mojokerto, 20 gereja di antaranya menggelar Misa Natal 24 Desember 2015, sedangkan 34 gereja lainnya menggelar Misa Natal secara bergantian.
Mulai hari ini, 10-20 personel Polri, TNI, Satpol PP, dan Linmas disiagakan menjaga setiap gereja. Pengamanan dilakukan di tiga area, baik di dalam gedung gereja, halaman, maupun tempat parkir. Petugas dilengkapi alat pendeteksi logam untuk memeriksa barang bawaan jemaah. Selain pengamanan aparat gabungan Polri dan TNI, pengurus gereja juga melakukan pengamanan internal dari pemuda gereja.
ISHOMUDDIN