TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jendral Badrodin Haiti membenarkan adanya penangkapan seorang bernama Abu Muzab di daerah Bekasi pagi ini, Rabu, 23 Desember 2015. Penangkapan itu ditangani Detasemen Khusus (Densus) 88 Markas Besar Polri. “Yang bersangkutan saat ini ditangani Densus dan berada di Polda Metro Jaya. Sebetulnya ada perkara pelanggaran lain yang dilakukan pria itu,” ujar Badrodin saat dihubungi Tempo pada Rabu, 23 Desember 2015.
Badrodin menjelaskan, pergerakan awal pihak berwajib untuk penangkapan itu memang didasari atas dugaan tindak terorisme. Namun setelah ada konfirmasi dari Densus, dia mengatakan pengejaran itu juga dilakukan karena pelanggaran hukum lainnya. "Soal penanganan di lapangan dan teknisnya, saya belum tahu. Cek saja ke Polda Metro Jaya,” katanya.
Juru bicara Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan, saat dihubungi, mengatakan belum mendapat konfirmasi langsung dari tim yang bergerak di lapangan untuk penangkapan tersebut. “Saya periksa lebih lanjut dulu,” katanya.
Pria bernama Abu Muzab yang ditangkap tersebut sempat diduga kuat tergabung dalam jaringan teroris yang ditangkap di Tasikmalaya dan Sukoharjo pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. “Ini hasil pengembangan dari Tasikmalaya dan Solo,” kata seorang perwira polisi yang mengetahui penangkapan itu.
Pada Jumat sore pekan lalu, Densus 88 menangkap Zaenal (35 tahun) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sekitar pukul 16.30 WIB. Dia ditangkap bersama Asep Urip (31 tahun), guru sebuah pesantren di jalan sekitar Kampung Cihaji, Kelurahan Purbaratu, Kecamatan Purbaratu. Asep kemudian dilepaskan karena tak terlibat terorisme.
Zaenal, yang berasal dari Sulawesi, diduga akan menjadi pelaku bom bunuh diri pada Natal dan malam tahun baru 2015 penghujung bulan ini. Badrodin membenarkan mereka akan meledakkan bom di Jakarta. Namun, “Mereka tidak eksplisit menyebutkan apakah untuk Natal atau tahun baru,” ujarnya.
Zaenal ditangkap setelah pukul 13.00 WIB polisi meringkus Iwan alias Koki asal Padang bersama satu orang lagi di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dia dalam perjalanan dari Tasikmalaya menemui Zaenal menuju Bandung. Koki diketahui sebagai perakit bom dan ditengarai membuat donut, sebutan mereka untuk bom, di Bandung.
Sabtu esok, Densus 88 menggulung jaringan Zaenal dan Iwan Koki di Sukoharjo, dekat Solo, Jawa Tengah. Di situ, polisi mencokok Abdul Karim alias Abu Jundi. Di antara barang bukti sejumlah penangkapan itu terdapat bendera hitam yang identik dengan bendera ISIS, Negara Islam Irak dan Suriah. Menurut sumber di komunitas antiterorisme, Zaenal juga disinyalir memasok uang ke Abdul Karim.
YOHANES PASKALIS