TEMPO.CO, Denpasar – Jelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru), Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan seluruh aparat keamanan dan berbagai lapisan masyarakat untuk terus mawas diri. Sesuai dengan amanat dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Pastika menyampaikan ancaman bisa berasal dari tingkat internasional dan nasional.
“Karena itu, tidak boleh lengah. Intinya harus deteksi dini dan aksi dini. Maksudnya begitu mengetahui ada sesuatu, jangan biarkan berkembang walaupun masih kecil,” kata Mangku Pastika di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu, 23 Desember 2015.
Terkait dengan peristiwa bentrokan antardua ormas besar di Bali, yakni Laskar Bali dan Baladika Bali yang sempat terjadi beberapa hari lalu, menurut mantan Kapolda Bali itu, pihaknya akan terus mengevaluasi perkembangan dari dua ormas besar di Bali tersebut. “Pertama, bagi yang terbukti melanggar hukum harus ada tindakan hukum yang tegas. Kedua, para tokoh harus segera bertemu. Kita semua sesungguhnya bersaudara. Jadi jangan sampai persaudaraan itu rusak oleh hal-hal yang sepele. Jadi mari kita jaga,” tuturnya.
“Peringatan itu pasti kalau memang terus-menerus, aparat keamanan dan pemerintah tidak akan tinggal diam,” ujarnya.
Pastika menilai, keberadaan dua ormas besar yang sempat bentrok itu diharapkan ke depannya mampu memberikan sumbangan bagi keamanan di Bali. “Semuanya itu tugas dan tujuannya dibentuk untuk menjaga Bali supaya aman,” kata Pastika.
BRAM SETIAWAN