TEMPO.CO, Makassar - Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan empat jenazah korban Kapal Motor Marina 2B yang ditemukan di perairan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, dievakuasi ke Rumah Sakit Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Di Siwa, tim DVI sudah siap mengidentifikasi empat mayat korban kapal nahas tersebut.
Barung menuturkan penjemputan empat jenazah korban Kapal Marina dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal Ivan Ahmad dan Direktur Polair Polda Sulselbar Komisaris Besar Hari Sanyoto. Keempat jenazah itu dijemput dari Rumah Sakit I Lagaligo. "Tadi pagi sudah dijemput dan kini dibawa melalui jalur darat ke Siwa untuk proses identifikasi," kata Barung, Rabu, 23 Desember 2015.
Keempat jenazah itu, kata Barung, ditemukan oleh nelayan di perairan Wotu, Selasa, 22 Desember. Dari empat jenazah itu, cuma seorang yang teridentifikasi berkat temuan SIM A dan SIM C di dalam dompetnya. Korban yang dimaksudkan itu adalah Syahrier Arief, 58 tahun, PNS asal Kabupaten Konawe. Adapun tiga mayat lain belum dipastikan identitasnya. "Kita tunggu hasil tim DVI nanti," katanya.
Berdasarkan data Basarnas dan kepolisian, Barung mengatakan 47 orang dari 118 penumpang dan awak kapal nahas sudah ditemukan. Adapun 71 penumpang lain masih hilang. "Perinciannya, 40 penumpang ditemukan selamat, tujuh meninggal, dan sisanya hilang. Tim SAR terus berusaha melakukan pencarian," tutur Barung. Adapun tiga korban tewas sebelumnya ditemukan di perairan Kolaka Utara, Ahad, 20 Desember lalu.
Wakil Kepala Polres Luwu Timur Komisaris Agus Chaerul mengatakan empat jenazah korban Kapal Marina yang ditemukan terdiri atas pria dewasa, wanita dewasa, bocah laki-laki, dan bocah perempuan. Bersama keempat jenazah itu ditemukan dompet berisi SIM A dan SIM C atas nama Syahrier Arief dan pelampung Kapal Marina. "Kami serahkan semuanya ke tim SAR dan tim DVI," ucapnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulselbar Komisaris Besar Raden Harjuno mengatakan posko tim DVI memang dipusatkan di Siwa. Untuk posko data ante-mortem dibuka di Pelabuhan Siwa. Adapun posko post-mortem berpusat di Rumah Sakit Siwa. "Kami sudah siapkan dokter di sana untuk mengidentifikasi. Kami juga berkoordinasi dengan Bidokkes Polda Sultra karena data ante-mortem juga ada di sana," ujarnya.
TRI YARI KURNIAWAN