TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan Detasemen Khusus 88 saat ini sedang fokus membidik simpatisan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS). Alasannya, ada banyak warga negara Indonesia yang pernah berangkat ke Suriah telah kembali ke Tanah Air.
"Kalau ditemukan lagi, kami akan langsung tangkap," katanya di kantornya, Senin, 21 Desember 2015.
Anton mengatakan jumlah WNI yang telah kembali dari Suriah sekitar 240 orang. Namun dia belum memastikan apakah mereka pernah berlatih perang di sana. "Kami akan berbagi informasi dengan berbagai pihak. Ini kejahatan internasional," katanya.
Densus sebelumnya menangkap Abu Jundi, salah satu simpatisan ISIS di Sukoharjo pada Sabtu, 19 Desember 2015. Jundi dikenal sebagai pemasok WNI ke Suriah. Berdasarkan pengakuannya, ISIS akan melakukan aksi bom bunuh diri dan penyerangan pada malam Natal dan Tahun Baru.
"Mereka menargetkan kantor polisi, TNI, Densus, BNPT, kantor pemerintahan, tempat ibadah, dan ruang publik," ujarnya.
Selain menangkap Jundi, Densus menangkap beberapa simpatisan ISIS lain. Mereka adalah Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinov Syahputra alias Kholid ditangkap di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah; serta Zaenal dan Asep Ari di Tasikmalaya pada Jumat, 18 Desember 2015.
DEWI SUCI RAHAYU