TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan adik iparnya Aksa Machmud dan keponakannya, Erwin Aksa, telah bertemu dengan bos Freeport Jim Bob atau James R Moffet. Tapi ia mengklaim pertemuan itu terjadi tahun lalu.
"Tapi (pertemuan) itu tahun lalu bahkan pada masa SBY (Presiden Yudhoyono). Belum ada pembicaraan soal perpanjangan kontrak Freeport.," kata Kalla saat menjamu makan malam para pemimpiin redaksi media massa di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Menurut Kalla, Jim Bob umurnya 80 tahun dan sudah terkena sindrom parkinson. "Jadi ngomongnya susah kita pahami. Tapi Erwin bisa paham karena dia lama di Amerika Serikat," katanya. "Erwin 40 tahun lebih muda, dia senang dengarkan pengalaman Jim Bob. Dia kan lama di Papua, dia kenal Papua lebih dari kita semua. Saya nggak tahu Erwin kenal Jim di mana."
Kabar kerabat Kalla bertemu bos Freeport itu mencuat, setelah pertemuan Ketua DPR Serta Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid dan direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin diungkap menteri ESDM Sudirman Said.
Setya dilaporkan ke Mahmakah Kehormatan Dewan karena mencatut nama presiden dan wakil presiden saat membicarakan perpanjangan kontrak Freeport. Setya akhirnya mundur dari Ketua DPR.
Kalla mengatakan, kemungkinan Aksa, Erwin dan Jim Bob bicara soal bisnis dalam pertemuan itu. "Mungkin minta semen (dari Bosowa milik Aksa). Kan Freeport mau bikin pabrik semen di Manokwari," katanya. Kalla menegaskan, pertemuan kerabatnya dengan Jim Bob itu tidak berhubungan dengan perpanjangan kontrak.
Mengomentari soal sepak terjang Sudirman Said yang melaporkan Setya ke MKD, Wakil Presiden Kalla mengatakan, menteri ESDM adalah mantan anggota Masyarakat Transparansi Indonesia. "Jadi semangat anti-korupsinya tinggi. Dia buka kasus papa minta saham bukan karena dia pernah kerja di Indika energi," katanya.
Menurut Kalla, Sudirman lapor Jokowi dan dirinya sebelum ke MKD. "Makanya waktu Luhut bilang dia tdk lapor, saya bantah. Saya tahu persis Sudirman lapor presiden," katanya.
Kalla juga mentatakan, ia pernah menanyakan kepada Maroef Sjamsoedin alasan perekaman percakapan dengan Setya. "Maroef bilang standar PT Freeport kan kalau bertemu orang harus berdua. Karena saya sendiri maka saya rekam," katanya.
ARIF ZULKIFLI