TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menjamin keamanan umat Nasrani dalam merayakan Natal pada 25 Desember 2015. Jaminan itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan pengurus Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) serta Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
"Pemerintah sudah mewaspadai adanya hal-hal yang tidak diharapkan," kata Ketua PGI Pendeta Bambang Wijaya setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Selasa, 22 Desember 2015. Menurut dia, jika sampai terjadi gangguan keamanan, citra Indonesia sebagai bangsa yang penuh toleransi bisa rusak. "Natal dan tahun baru kali ini pasti akan berjalan dengan sebaik-baiknya."
Jokowi sendiri direncanakan menghadiri perayaan Natal tahun ini di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Setelah dari Kupang, dia akan mengunjungi Papua. PGI pun mengapresiasi hal itu.
Menurut Ketua Umum PGI Henriette, rencana tersebut bisa menjadi dukungan moral bagi masyarakat Nusa Tenggara, terutama warga Alor yang masih berduka karena tertimpa bencana gempa pada November lalu. "Kami berharap Pak Jokowi kalau ke sana bisa memperhatikan kondisi pendidikan dan ekonomi masyarakat setempat. Kehadiran beliau pasti sangat berarti."
Dalam pertemuan itu, Jokowi berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia saling menghargai dalam perbedaan. Hal ini sesuai dengan revolusi mental yang digagas Jokowi. "Menurut kami, itu harus dimulai pada diri sendiri, bagaimana melihat orang lain bukan sebagai orang lain, tapi sebagai sesama ciptaan Tuhan."
FAIZ NASHRILLAH