Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Solah: Setop Kampanye Hitam dan Isu SARA di Media Sosial

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Mahfud MD (kiri) bersama KH Dimyati Romli (tengah) dan KH Salahudin Wahid (kanan) saat jumpa pers usai pertemuan di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, (18/9). Tempo/ISHOMUDDIN
Mahfud MD (kiri) bersama KH Dimyati Romli (tengah) dan KH Salahudin Wahid (kanan) saat jumpa pers usai pertemuan di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, (18/9). Tempo/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.COJakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama, Solahuddin Wahid alias Gus Solah, mengatakan saat ini marak ditemui isu kampanye SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) dan radikalisme di jejaring media sosial. Menurut Gus Solah, kampanye hitam patut diwaspadai karena dapat menimbulkan perpecahan.

"Karena itu, kita selaku masyarakat Indonesia harus membasmi kampanye hitam di media sosial yang bisa membuat perpecahan di antara kita," ujar Gus Solah dalam acara diskusi “Publik Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Nasionalisme di Media Sosial”, seperti yang dikutip dalam siaran tertulis pada Senin, 21 Desember 2015.

Menurut penyelenggara acara, yang juga merupakan Direktur Institut Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria, masalah utama bangsa Indonesia adalah kemiskinan, korupsi, karakter yang lemah, dan daya saing bangsa yang rendah. Namun karena isu radikalisme menjamur di media sosial, hal ini juga berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. "Ini harus diwaspadai dan dilawan," kata Hariqo.

Dalam acara diskusi publik ini, kata Hariqo, ulama yang juga adik Gusdur itu tidak hanya membahas tentang radikalisme, tetapi juga mengajak anak-anak muda untuk membela negara dan memperjuangkan kepentingan nasional di media sosial.

"Daripada mengujar radikalisme dan kebencian, akun media sosial bisa digunakan untuk hal-hal produktif, seperti untuk mempromosikan pariwisata, produk lokal, dan potensi Indonesia lainnya," ujar Hariqo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Gus Solah mengatakan untuk menghindari radikalisme. Orang harus memiliki pandangan bahwa mereka semua memiliki hak hidup tanpa membedakan Sara. "Bahwa umat beragama yang tinggal di Indonesia ini mempunyai hak hidup," ungkap Gus Solah.

Dalam acara yang membahas antigerakan radikal ini, selain mengundang ulama, acara diskusi publik ini turut mengundang tokoh agama, seperti Mantan Sekretaris Jenderal PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Emanuel Herdyanto, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, serta Wali Kota Bogor, Bima Arya.

DESTRIANITA K.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

2 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

2 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

5 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

11 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

17 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.