TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan Indonesia sedang dalam siaga satu ancaman terorisme. Hal ini merupakan buntut penangkapan sembilan orang terduga teroris di beberapa daerah sejak tiga hari lalu.
"Ya (siaga satu). Begitu juga yang di luar negeri, sudah saya kumpulkan hari ini, makanya saya harus kembali ke kantor untuk memberi pengarahan kepada mereka," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 21 Desember 2015.
Sebelumnya, Polri menerima informasi bahwa akan ada aksi teror pada Desember. Informasi serupa diperoleh Biro Penyelidik Amerika Serikat (FBI) dan pihak keamanan dari Singapura. Menurut Sutiyoso, BIN sudah menyiagakan semua anggota di Indonesia. "Belajar dari pengalaman di Paris, pokoknya tingkatkan kewaspadaan, ke aparat saya seperti itu," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan hal serupa. "Kami lakukan langkah preventif siaga satu, kami tempatkan personel terbuka-tertutup di seluruh tempat yang bisa jadi ancaman terorisme," ujarnya. Ia mengatakan akan memperketat obyek-obyek vital dan tempat berkumpulnya masyarakat serta kantor pejabat.
Badrodin mengatakan target utama teroris saat ini adalah polisi dan warga Syiah. "Sasaran itu, pejabat kepolisian dan eks anggota Densus 88. Kedua, kantor-kantor kepolisian. Ketiga, kelompok tertentu yang ditegaskan itu Syiah," ucapnya.
Sutiyoso mengimbau masyarakat berperan aktif dalam aksi pencegahan ini. "Kembali, kuncinya pada masyarakat. Kalau ada yang aneh atau tak lazim, harus cepat lapor kepada kami," ucapnya.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di sejumlah kota sepanjang akhir pekan lalu. Juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, menyebutkan para terduga teroris tersebut berencana menebarkan teror pada Natal dan tahun baru.
EGI ADYATAMA
Polda Banten Deteksi ISIS Akan Gelar Konser... oleh tempovideochannel