TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sulawesi Selatan mengantisipasi insiden Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan di Bali. Kepolisian melakukan pengecekan langsung ke Rumah Tahanan serta Lapas se-Sulawesi Selatan dan Barat, Jumat-Sabtu, 18-19 Desember. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak ada barang berbahaya maupun pengelompokan tahanan dan narapidana di pemasyarakatan.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pemantauan ke rutan dan lapas dilakukan atas instruksi Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti kepada seluruh Kepala Kepolisian Daerah se-Indonesia. "Instruksi itu telah kami laksanakan dan secara rutin akan ditindaklanjuti. Itu mesti dilakukan agar insiden Kerobokan tidak terjadi di Sulselbar," kata Barung saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Desember.
Barung menerangkan, semua kepala kepolisian resor telah mendatangi rutan dan lapas. Tidak sebatas melakukan pengecekan ke blok tahanan, pihaknya juga meningkatkan sinergi dengan petugas lapas. Dengan begitu, segala macam potensi gangguan di lingkup pemasyarakatan dapat dideteksi dini. "Hal-hal yang perlu diwaspadai ialah penyelundupan senjata tajam dan pengelompokan tahanan maupun narapidana."
Sejauh ini, Barung menyebut situasi rutan dan lapas se-Sulawesi Selatan dan Barat cukup kondusif. Aparat kepolisian dan petugas pemasyarakatan setempat rutin melaksanakan pembinaan kepada tahanan dan narapidana dengan baik.
Namun, Barung berujar, situasi aman dan kondusif itu tidak boleh membuat petugas lengah. Musababnya, kerusuhan di lingkup pemasyarakatan dapat saja 'meledak'. "Intinya, ya mesti waspada," tuturnya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Wilayah Sulawesi Selatan, Jauhar Fardin, membenarkan adanya pemantauan dari kepolisian ke rutan dan lapas pada akhir pekan lalu. Itu merupakan bentuk kerja sama pihaknya dengan Korps Bhayangkara dalam upaya mengantisipasi kerusuhan di lingkup pemasyarakatan. "Kita tidak ingin kejadian seperti di Kerobokan yang di luar batas rasional. Makanya, langkah antisipasi dikedepankan," ucapnya.
Jauhar mengatakan Kemenkumham dan Kepolisian telah menjalin kesepahaman untuk menciptakan situasi aman dan tertib di lapas dan rutan. Salah satu bentuk kerja sama itu ialah rutin melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan ke blok tahanan.
Kamis lalu, terjadi bentrokan antarnarapidana di dalam Lapas Kelas II Kerobokan, Kabupaten Badung. Bentrokan itu merembet keluar, melibatkan dua organisasi masyarakat di daerah tersebut. Insiden berdarah di Bali mengakibatkan empat korban meninggal.
TRI YARI KURNIAWAN