TEMPO.CO, Kendari - Salah satu korban selamat tenggelamnya KM Marina Baru 2B di perairan Siwa, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 19 Desember 2015, adalah juru mudi bernama Ambo Masse. Juru mudi berusia 28 tahun itu menceritakan insiden memilukan saat detik-detik terakhir tenggelamnya kapal tersebut.
Ambo Masse bercerita bahwa sekitar pukul 11.00 Wita atau setelah tiga jam berlayar, tiba-tiba anak buah kapal (ABK) merasakan ada gangguan. Saat dicek, ternyata haluan depan kapal telah pecah diduga akibat hantaman ombak besar yang terjadi saat itu dengan ketinggian mencapai 4-6 meter.
“Jadi kejadiannya itu sekitar pukul 14.00 Wita, lokasinya sekitar 13 mil dari Laut Siwa. Daratan sudah kelihatan," ujar Ambo Masset saat dikonfirmasi pada Ahad, 20 Desember 2015.
Menurutnya, insiden ini terjadi murni karena gangguan alam, angin kencang disertai ombak besar "Saat itu, mesin kapal dalam kondisi normal dan badan kapal juga tidak ada yang bocor.”
Pria yang bekerja sebagai ABK di kapal Marina Baru sejak 2007 menambahkan, proses tenggelamnya kapal secara total memakan waktu sekitar 2 jam setelah kapal mengalami kerusakan.
“Begitu detik-detik mau tenggelam itu, baru kita evakuasi total penumpang. Kalau kerusakan memang sudah tidak sempat untuk diperbaiki karena lebih besar kerusakan dibanding penumpang yang mau diselamatkan. Saya sendiri hanya mampu menyelamatkan pakaian di badan,” ucapnya.
Saat ini Ambo Masse dan para penumpang tengah menjalani pemeriksaan di RSUD Jafar Harun, Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. Tim gabungan evakuasi terdiri atas Save and Rescue (SAR), BPBD, TNI-Polri, dan pemda setempat, menemukan 34 penumpang terdampar di perairan Lasusua, Kolaka Utara. Tiga penumpang dinyatakan tewas.
ROSNIAWANTY FIKRI