Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

48 Warga Kampung Ini Idap Gangguan Jiwa

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Sejumlah pasien gangguan jiwa di Yayasan Galuh di Kampung Sepatan Gang Bambu Kuning IX, Bekasi, Jawa Barat, (29/10). Beban hidup yang semakin berat, menjadi salah satu penyebab warga banyak mengalami stres. TEMPO/Subekti
Sejumlah pasien gangguan jiwa di Yayasan Galuh di Kampung Sepatan Gang Bambu Kuning IX, Bekasi, Jawa Barat, (29/10). Beban hidup yang semakin berat, menjadi salah satu penyebab warga banyak mengalami stres. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat melaporkan kepada pemerintah kabupaten bahwa ada 74 warganya yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Dari jumlah tersebut, dua warga menderita gangguan mental organik, 48 menderita skizofrenia dan gangguan psikotik kronik, 14 warga menderita gangguan psikotik akut, 1 warga menderita gangguan neurotik, 3 warga menderita gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja, dan 7 warga menderita epilepsi.

Para pasien merupakan usia remaja hingga orang tua. "74 dilaporkan (ke pemkab), ada beberapa katagori (penyakit) berat, sedang, dan ringan," kata Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sukaresik, Asep Hermawan, saat pemeriksaan pasien di Kampung/Desa Sukapancar, Sukaresik, Jumat, 18 Desember 2015.

Puskesmas, menurut Asep, berupaya menangani pasien yang mengalami gangguan kesehatan jiwa ringan. Bagi pasien yang kondisi penyakitnya berat dirujuk ke dokter spesialis di rumah sakit. "Jumlah pasien di 8 desa merata, tersebar," kata Asep.

Dokter puskesmas yang menangani pasien, Neng Heni Yudianti, menjelaskan, banyaknya warga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa disebabkan berbagai faktor, salah satunya status ekonomi yang kekurangan.

"Faktor masalah yang terjadi di Sukaresik, kasusnya multi faktor sebetulnya. Walaupun saat kita telaah, rata-rata dari keluarga yang punya anak banyak, status ekonomi kurang, rentan sekali terkena gangguan kesehatan jiwa," kata Heni.

Ikhwal penyakit Skizofrenia, Heni menjelaskan, menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 18 Tahun 2014, kesehatan jiwa terbagi dalam dua katagori, yakni orang dengan masalah kesehatan jiwa (ODMK) dan  orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Menurut Heni, orang dengan masalah kesehatan jiwa yang mengarah kepada gangguan jiwa bisa disembuhkan dengan obat. Sebaliknya, kalau orang dengan gangguan jiwa, penyembuhannya agak sulit. Pasien harus makan obat selama hidupnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ODMK, Heni menyebutkan, mengalami gejala stres, panik, dan kecemasan berlebih. "Tingkat cemas dan panik bisa dibantu obati sehingga tidak masuk ke ODGJ," ujarnya.

Sebanyak 48 warga yang dilaporkan puskesmas termasuk katagori orang dengan gangguan jiwa. Sementara sisanya, masuk katagori orang dengan masalah kesehatan jiwa. "Menurut saya, dengan jumlah itu cukup banyak, sehingga sudah masuk KLB (kejadian luar biasa)," tegas Heni.

Heni menambahkan, tiga pasien dengan gangguan kesehatan jiwa di Sukaresik terpaksa dipasung karena suka mengamuk dengan merusak benda di sekelilingnya. Pasien disimpan di kamar terpisah. "Ada yang diisolasi," katanya.

Nurhayati (55 tahun), orang tua yang anaknya, Saepuloh (35), mengidap gangguan jiwa mengatakan, anaknya mulai menderita gangguan jiwa sejak usia 17 tahun. Awalnya, Saepuloh tidak dikurung di dalam ruangan. Namun, anaknya itu kerap mengamuk, terutama saat diledek oleh anak kecil di kampungnya. "Sudah 8 tahun dikurung," kata Nurhayati saat ditemui di rumahnya, Jumat lalu.

Sebelum menderita penyakit tersebut, menurut Nurhayati, anaknya beraktivitas seperti biasa. Anaknya bahkan telah menempuh pendidikan di pesantren. "Kemudian dia kayak malu kalau lihat orang dan kayak ketakutan. Suka ngumpet," katanya.

CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

6 jam lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.


Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

30 Januari 2024

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

Bawaslu Jawa Barat mengungkapkan bahwa ada fakta Ketua TKD Prabowo-Gibran wilayah Jawa Barat Ridwan Kamil, melakukan bagi-bagi uang (saweran).