Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembuang Sampah di Wilayah Ini Bakal Dipermalukan

image-gnews
Petugas membersihkan sampah yang menutupi permukaan Sungai Cikapundung Kolot di permukiman padat Kelurahan Samoja, Bandung, 30 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia
Petugas membersihkan sampah yang menutupi permukaan Sungai Cikapundung Kolot di permukiman padat Kelurahan Samoja, Bandung, 30 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung punya cara unik untuk membuat pembuang sampah sembarangan di sungai kapok. Caranya adalah dengan memajang wajah sang pelaku di pinggir jalan menggunakan spanduk.

Hal ini terungkap ketika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil blusukan di Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler pada saat melakukan inspeksi ke sungai Citepus, Jumat, 18 Desember 2015.

"Sudah tertangkap lebih dari 10 orang. Sampai ada yang pingsan satu karena tidak diduga akan ditangkap," kata Ridwan Kamil, Jumat siang.

Ridwan Kamil menambahkan, pelaku pembuang sampah ditangkap oleh petugas piket penjaga kebersihan di malam hari yang sengaja dibentuk oleh Kecamatan Bojongloa Kaler. "Ada program inovatif dari Bojongloa Kaler namanya grebek sampah yaitu piket Linmas di malam hari disepanjang sungai," tuturnya.

Dengan program tersebut, sampah-sampah yang kerap menumpuk di sungai Citepus perlahan berkurang. Pasalnya, banyak orang yang sengaja memilih membuang sampah ke sungai di malam hari. "Disinyalir banyak orang buang sampah subuh," tuturnya.

Ridwan Kamil memerintahkan kepada Camat untuk memperbanyak spanduk bergambar para pelaku pembuang sampah yang tertangkap tim gerebeg sampah. "Saya sudah perintahkan spanduk dengan wajah oknum-oknum pembuang sampah ini untuk diperbanyak, minimal 20 titik dengan gaambar yang sama keseluruh aliran sungai yang ada diwiliyahnya. Mudah-mudahan dengan begini kapok dan tidak ada yang buang sampah lagi ke sungai," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Ridwan Kamil juga berharap hal tersebut di tiru kecamatan lain yang bermasalah dengan sampah di sungai. "Jadi kesimpulannya kalau dihukum sosial keliatannya lebih nurut dari pada di hukum denda," akunya.

Salah satu anggota tim gerebeg sampah Kecamatan Bojongloa Kaler Ano Suarno, 60 tahun, menambahkan, para pelaku kebanyakan ditangkap pada dini hari. "Kebanyak yang buang sampah ke sungai itu Jam 23.00, 00.00, hingga 03.00 WIB," akunya.

Para pelanggar Peraturan Daerah tentang Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) yang tertangkap basah membuang sampah ke sungai ini diamankan Kartu Tanda Penduduk. "Kita tahan KTP-nya. Suruh ambil nanti di Kecamatan. Tapi tidak ada denda," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

16 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

27 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

41 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.