TEMPO.CO, Malang — Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan lokasi pengungsian di Balai Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo jika aktivitas vulkanik Gunung Bromo kian memuncak. Selain difungsikan sebagai pos koordinasi, lokasi pengungsian itu difungsikan juga sebagai pos tanggap bencana Bromo.
Petugas menyiapkan dapur umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang berisi peralatan dapur umum, ambulans, motor trail, truk evakuasi, dan pelbagai peralatan komunikasi.
Zulhilmi, relawan PMI, mengatakan, ia dan kawan-kawan sudah bersiaga sejak Minggu, 6 Desember, atau dua hari setelah status Gunung Bromo dinaikkan dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III). “Setiap hari kami memantau perkembangan erupsi Bromo dan mengoordinasikan kondisi di kawasan terdampak erupsi Bromo,” kata Zulhilmi, Jumat, 18 Desember 2015.
Menurut dia, selain kesiapan fisik, rencana operasi pengungsian juga sudah dibuat. Misalnya, lapangan di belakang balai desa seluas 1.925 meter persegi itu dipetakan menjadi tempat pendirian 18 tenda pengungsian, tenda dapur umum, tenda posko, dan tenda logistik dapur umum.
Tenda pengungsian diperkirakan dapat menampung 370 jiwa atau 72 keluarga. Ngadas merupakan desa terakhir di timur Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan lokasi Gunung Bromo—tarpaut jarak sekitar 6,5 kilometer. “Sisanya ditampung di posko bencana kedua yang lokasinya masih berdekatan dari sini,” ujar Zulhimi.
Baca Juga:
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setyono mengatakan, selain Ngadas, ada tiga desa lagi di Kabupaten Malang yang rawan terkena dampak erupsi Bromo, yaitu Kemiri dan Taji di Kecamatan Jabung, serta Duwet, Kecamatan Tumpang. Saat Bromo “batuk-batuk” pada akhir 2010, keempat desa terkena siraman debu vulkanik.
Sedangkan Penjabat Bupati Malang Hadi Prasetyo menambahkan, ia memantau kondisi lapangan di sektiar Gunung Bromo untuk mematangkan jalur evakuasi. “Kami sudah siapkan berbagai langkah antisipasinya bila sewaktu-waktu Bromo meletus maupun erupsi yang lebih besar dari sekarang,” kata Hadi.
Selain membuat jalur evakuasi, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana dan PMI sudah menyediakan peralatan kesehatan dan obat-obatan, peralatan dapur logistik, serta masker, yang ditempatkan di Ngadas dan Wringinanom.
ABDI PURMONO