TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi terpilih, Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan, memastikan misi pertamanya setelah menjadi bagian dari KPK adalah mensinergikan KPK dengan lembaga penegak hukum lain. Sinergi, kata Basaria, akan meminimalisasi konflik kepentingan dan membuat KPK semakin maju.
"Satu hal yang harus dibawa adalah sinergitas. Jadi nantinya KPK, polisi, serta jaksa ini ada dalam satu lingkaran criminal justice system," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 18 Desember 2015. Basaria dan empat pimpinan lain baru saja disahkan DPR sebagai Pimpinan KPK periode 2015-2019.
Sinergi yang dia maksud, kata Basaria, bisa terkait dengan penanganan kasus. Dia mencontohkan satu kasus, polisi dan jaksa tidak melaksanakan tugasnya dengan benar, maka dibutuhkan intervensi dari pihak luar, seperti KPK.
"Jika ada yang begitu, KPK akan melakukan take over kasus bersangkutan," kata Basaria. Begitu pun sebaliknya, jika KPK yang bermasalah, kepolisian dan kejaksaan bisa mengambil alih kasus tersebut dari KPK. "Jadi ini harus ada sinkronisasi dan sinergitas. Kami akan jadi satu kesatuan yang kuat ke depan," ujar pimpinan wanita pertama KPK ini.
Kekuatan kepolisian, menurutnya, ada pada jumlahnya yang berlimpah. Sedangkan KPK hanya terdiri dari segelintir orang dan terpusat. "Kalau polisi kan ada di pelosok-pelosok sampai polsek-polsek. Nanti hal tersebut jadi suatu kekuatan untuk saling dukung satu sama lain," kata Basaria.
EGI ADYATAMA