TEMPO.CO, Magetan – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015–2019 Agus Rahardjo dikenal sebagai penyuka gulai dan sate kambing. Setiap pulang kampung ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ia sering menyempatkan diri menyantap dan membungkus makanan itu untuk keluarga dan tetangga di Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan.
"Penjual gule langganannya di Desa Ringinagung,” kata Dariyati, 58 tahun, salah satu kerabat Agus, saat ditemui di kediaman Sumini, 91 tahun, mertua Agus Rahardjo, di Jalan Semeru Nomor 27 A, Kelurahan Mangkujayan, Jumat siang, 18 Desember 2015.
Menurut perempuan yang akrab disapa Bu Winarno, selain mampir makan gule dan sate kambing, Agus kerap meluangkan waktu jogging di Alun–alun Magetan. Kebiasan berolahraga, dinilai Dariyati membuat bapak dari empat anak itu memiliki kondisi kesehatan yang prima. "Saat pulang beliau juga sempat beberapa kali naik ke puncak Gunung Lawu."
Agus juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kartono, 54 tahun, salah seorang tetangga, mengatakan pengganti Abraham Samad itu sering membagikan makanan dan uang sebagai ungkapan syukurnya. "Setiap pulang ke Magetan, Pak Agus juga menyempatkan berkumpul dengan keluarga dan tetangga. Kadang di rumah mertuanya sampai malam dan ikut nongkrong bersama tetangga,” kata Kartono.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Agus selalu datang ke rumah mertuanya setiap kali pulang kampung. Rumah almarhum Basuki dan Suminah, orang tua Agus, di Kelurahan Kepolo Rejo, Kecamatan Magetan, dibiarkan kosong.
Agus Rahardjo terpilih menjadi Ketua KPK melalui voting yang digelar di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Bekas Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini berhasil mengungguli Basaria Pandjaitan, satu-satunya perempuan yang lolos menjadi Pimpinan KPK, dengan 44 suara.
NOFIKA DIAN NUGROHO