Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Kekalahan Bupati Petahana Bengkalis Riau  

image-gnews
Pasangan Bupati Bengkalis terpilih, Herliyan Saleh (kiri) dan Wakilnya, Reza Pahlevi (kanan). daririau.com
Pasangan Bupati Bengkalis terpilih, Herliyan Saleh (kiri) dan Wakilnya, Reza Pahlevi (kanan). daririau.com
Iklan

TEMPO.COPekanbaru - Bupati petahana Bengkalis Herlyan Saleh kalah telak dalam pemilihan kepala daerah serentak 2015 Bengkalis. Herlyan yang berpasangan dengan Riza Pahlevi justru menduduki posisi paling buncit dari dua pasangan calon bupati lainnya.

Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara, Komisi Pemilihan Umum Daerah Bengkalis menetapkan pasangan calon Bupati Amril Mukminin-Muhammad sebagai kepala daerah terpilih dengan perolehan suara terbanyak mencapai 99.213 suara.

Amril menang telak dari dua pasangan lainnya, yakni Sulaiman Zakaria-Nurcharis Putra yang hanya memperoleh suara 59.097 suara dan bupati inkumben Herlyan Saleh-Riza Pahlevi dengan perolehan 58.861 suara.

Ketua tim sukses Herlyan Saleh Heru Wahyudi mengaku dia bersama tim suksesnya bakal berdiskusi terlebih dulu terkait dengan keputusan rapat pleno tersebut. Sebab, kata dia, dalam pelaksanaan pilkada banyak terjadi persoalan yang menjadi pertimbangan timnya. Tim Herlyan Saleh belum menentukan sikap terkait dengan hasil pleno.

"Hasil pleno itu akan kita bawa rembuk dulu bagaimana keputusan nantinya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 Desember 2015.

Terkait dengan kekalahan telak yang dialami Herlyan, kata Heru, segala keputusan berada di tangan masyarakat sebagai pemilih. "Masyarakat yang menentukan pilihan sesuai hati nuraninya," kata Heru.

Heru tidak memungkiri kekalahan Herlyan Saleh disebabkan status tersangka kasus korupsi yang disandang jagoannya. Menurut Heru, isu tersangka justru dimanfaatkan lawan politiknya untuk menjatuhkan citra Herlyan saat berkampanye. "Status tersangka itu menjadi bahan kampanye pihak lawan," kata Heru.

Padahal, kata Heru, status tersangka bukan berarti memvonis seseorang terbukti bersalah sebelum adanya keputusan pengadilan. "Negara kita menganut asas praduga tak bersalah," ujarnya.

Heru mengaku, pihaknya sebagai tim sukses sudah bekerja maksimal dalam menegakkan demokrasi di tengah masyarakat. Namun, kata dia, pendidikan demokrasi justru dicederai pihak lawan dengan merusak mental masyarakat memanfaatkan status tersangka Herlyan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, kata Heru, hak pilih tetap berada di tangan masyarakat yang menentukan pilihan terbaik menurut hati nurani. "Kami ucapkan selamat kepada calon bupati yang menang, jabatan merupakan sebuah tantangan, semoga amanah," tukasnya.

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau Usman menyebutkan, status tersangka korupsi yang disandang Herlyan Saleh sangat mempengaruhi merosotnya suara bupati inkumben itu. Keputusan masyarakat untuk tidak lagi memilih Herlyan dinilai tepat sebagai bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya.

“Selain tersangka korupsi, faktor ekonomi dan infrastruktur yang tidak berkembang menjadi alasan lain masyarakat tidak memilih lagi," jelasnya.

Usman mengatakan, ketidakpercayaan masyarakat juga tampak dari 5 tahun masa kepemimpinan Herlyan Saleh tidak memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Padahal, kata dia, Bengkalis merupakan daerah terkaya di Riau yang memiliki APBD mencapai Rp 5 triliun.

Namun program pembangunan infrastruktur dan ekonomi tidak menyentuh kalangan masyarakat bawah. Belum lagi petani karet yang sudah lima tahun lamanya terpuruk lantaran harga murah. Masih banyak desa yang tidak dialiri listrik di Rupat, begitu pula akses jalan yang tidak beraspal di desa-desa.

"Ketika berstatus tersangka, ini menjadi celah bagi masyarakat untuk tidak percaya dan tidak memilih," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.


Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.


KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

30 Juli 2023

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

Muflihun mengapresiasi panitia yang menggelar turnamen secara swadaya.


SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

4 Juli 2023

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

Beberapa KK tersebut ternyata berdomisili cukup jauh dan di luar sistem zonasi SMA 8 proses PPDB 2023.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

24 Juni 2023

Seorang penenun sedang memintal benang di Rumah Tenun Kampung Bandar, Pekanbaru, Riau, Juni 2017. Tempo/Francisca Christy Rosana
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

Berikut beberapa destinasi wisata Kota Pekanbaru yang wajib Anda singgahi saat berada di Riau.


Kota Pekanbaru Masuki Usia 239 Tahun, Begini Awal Sejarahnya

24 Juni 2023

Kawasan Pemerintahan Kota Pekanbaru. Dok.antara
Kota Pekanbaru Masuki Usia 239 Tahun, Begini Awal Sejarahnya

Kota Pekanbaru didirikan pada tanggal 23 Juni 1784. Berikut sejarah dan asal-usul Ibukota Provinsi Riau ini.


Berumur 239 Tahun, Begini Awal Terbentuknya Kota Pekanbaru

23 Juni 2023

Dua warga berfoto di atas tugu lancang kuning, komplek stadion utama Riau, Pekanbaru, 18 Oktober 2015. BMKG merilis pada pukul 16.00 WIB berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua terdeteksi 19 titik panas yang terpusat di Sumatera Selatan. TEMPO/Riyan Nofitra
Berumur 239 Tahun, Begini Awal Terbentuknya Kota Pekanbaru

Hari ini, 23 Juni 239 tahun silam, kota Pekanbaru resmi didirikan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Ini kisah pendirian Ibu Kota Riau ini.


Begini Besaran Tarif Ojek Online Naik Mulai Lusa: Sebagian Pengemudi Ojol Pekanbaru Senang

8 September 2022

Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) membentangkan poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut adanya payung hukum dan legalitas profesi ojek online, perubahan potongan komisi pendapatan mitra dan revisi perjanjian kemitraan, serta menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). TEMPO/M Taufan Rengganis
Begini Besaran Tarif Ojek Online Naik Mulai Lusa: Sebagian Pengemudi Ojol Pekanbaru Senang

Kebijakan tarif ojek online baru diumumkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno dalam konferensi pers virtual, kemarin.


Berumur 238 Tahun, Begini Asal-usul Kota Pekanbaru

23 Juni 2022

Kawasan Pemerintahan Kota Pekanbaru. Dok.antara
Berumur 238 Tahun, Begini Asal-usul Kota Pekanbaru

Nama Kota Pekanbaru dahulu dikenal dengan nama Senapelan


Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

16 Juni 2022

Foto Kim Teng, pemilik Kedai Kopi Kim Teng di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. Kim Teng seorang veteran pejuang revolusi Kemerdekaan Indonesia. TEMPO | Abdi Purmono
Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

Jangan mengaku pernah ke Kota Pekanbaru jika belum singgah ke Kedai Kopi Kim Teng yang berdiri pada 1950.