TEMPO.CO, Surabaya – Mendiang Benedict Richard O'Gorman Anderson atau Ben Anderson memiliki beberapa wasiat. Anak angkatnya yang keempat, Ganang Indradjit Pamungkas, mengungkapkan Ben ingin didoakan dalam versi tiga agama. “Om Ben ingin didoakan oleh banyak agama karena beliau orang plural,” katanya saat ditemui Tempo di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya, Kamis, 17 Desember 2015.
Rencananya, sebelum dikremasi pada Sabtu pukul 10.00, terdapat upacara pelepasan dan tutup peti. Untaian doa dipanjatkan oleh agamawan dari tiga agama, yakni Islam, Katolik, dan Budha. Kolega dekat Ben di Surabaya, Khanis Suvianita, menyebutkan rangkaian acara upacara pelepasan pada akun Facebook-nya kemarin.
Rangkaian doa akan dimulai pukul 16.30 WIB dengan tahlilan dipimpin oleh Gus Teguh Rachmanto dari PCNU, Surabaya. Kemudian pada jam 19.00 WIB dilakukan pembacaan Paritta dipimpin oleh Bhikkhu Tejjapunno dari Sangha Teravada Indonesia. Pada Jam 22.00 WIB, Doa Tutup Peti dipimpin oleh Romo Kurdo Irianto dari Gereja Katolik.
Upacara pelepasan jenazah dan kremasi akan dilakukan pada 19 Desember 2015. Doa akan dimulai pada pukul 09.30 WIB di Adi Jasa dan diberangkatkan ke Eka Praya, Kembang Kuning, pada pukul 10.00 WIB. “Semoga damai dan bahagia akan selalu menyertai perjalanan baru Om Ben,” ujar Khanis .
Ganang menambahkan, Ben tak ingin kematiannya merepotkan. Untuk itu, ia berpesan agar jenazahnya diperabukan saja. Namun ia ingat betul, Ben tak menyebutkan tempat-tempat selain Indonesia sebagai lokasi penaburan abu. Sebab, diberitakan sebelumnya, penulis Cornell Paper itu mewasiatkan Amerika Serikat, Bangkok, Manila, dan Laut Jawa.
“Om Ben bilang, di laut Pulau Jawa. Entah di sebelah mana, yang penting Jawa,” katanya. Hingga saat ini, pihak keluarga keempat anak angkatnya dan kedua adik Ben, Perry dan Melanie Anderson, masih berunding.
Kordinator perusahaan peti mati Ario, Wawan, menyatakan proses kremasi akan dilakukan di Krematorium Eka Praya, Kembang Kuning, Surabaya. Biasanya, perabuan dilaksanakan selama kurang lebih 3 jam. Keluarga baru diperbolehkan mengambil abu Ben sehari setelahnya. “Nanti akan diantar pihak Eka Praya ke Ario, Jalan Dinoyo. Diambil di situ,” tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA