TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan komentarnya tentang Setya Novanto yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin. "Saya kira keputusan itu tergantung Anda menilai," ujarnya saat ditemui di gedung Balai Kota Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menuturkan sikap yang diambil Novanto dapat dikatakan sebagai bentuk respons dari banyaknya pihak yang meminta dia mengundurkan diri. "Kalau orang minta mundur dan beliau sudah mundur ya sudah," ucapnya.
Baca Juga:
Novanto mundur dari posisinya setelah menyampaikan surat pengunduran dirinya pada Rabu kemarin. "Izinkan saya menyampaikan pengunduran diri dari posisi pimpinan dewan, seraya memohon maaf atas kekhilafan yang terjadi, serta teriring doa yang tulus untuk bangsa," ujar Novanto melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 16 Desember 2015.
Novanto mengatakan sikap yang ia ambil dilandasi penghormatannya kepada seluruh rakyat Indonesia dan mencermati perkembangan sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan. Dengan pengunduran diri ini, MKD memutuskan menutup kasus pelanggaran etik yang Novanto lakukan dan memutuskan mulai Rabu kemarin, Novanto bukan lagi Ketua DPR.
Novanto disidang etik karena diduga meminta saham dan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin. Dalam rekaman yang tersebar, Novanto melakukan pertemuan dengan Maroef dan pengusaha Riza Chalid.
GHOIDA RAHMAH | TIKA PRIMANDARI