TEMPO.CO, Mojokerto–Calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto dari jalur independen, Misnan Gatot-Rahma Shofiana (Misnan-Shofi), disebut sebagai peraih suara terbanyak di antara calon independen yang ada di Jawa Timur dalam pilkada serentak. “Sepengetahuan saya Misnan-Shofi yang suaranya paling banyak,” kata Ketua Komisi Penmilihan Umum Kabupaten Mojokerto Ayuhanafiq, Rabu, 16 Desember 2015.
Meski kalah telak oleh calon bupati inkumben Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi, perolehan suara Misnan-Shofi cukup signifikan. Apalagi mereka nyaris tidak pernah melakukan kampanye terbuka karena keterbatasan dana.
Dalam rekapitulasi manual Kabupaten Mojokerto, Misnan-Shofi meraih 109.428 suara atau 21,37 persen. Perolehan suara mereka tertinggal jauh dari Mustofa-Pungkasiadi yang mendapat 402.684 suara atau 78,63 persen. Mustofa-Pungkasiadi menyapu bersih kemenangan di 18 kecamatan yang ada di Mojokerto.
Menanggapi perolehan suara yang cukup signifikan untuk seorang calon independen, Misnan mengklaim berkat sosialisasi yang dia lakukan selama ini. “Jangan dikira saya enggak kampanye, saya sering mengunjungi teman-teman sekolah saya dan teman-teman sesama Ansor,” kata pria dengan gaya bicara ceplas ceplos ini.
Misnan memang merupakan kader Nahdlatul Ulama dan pernah aktif di Gerakan Pemuda Ansor serta Partai Kebangkitan Bangsa. Begitu juga pasangannya, Shofi, yang merupakan kader Fatayat dan Muslimat NU serta pernah jadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Mojokerto dari PKB dalam Pemilu 2014.
Banyaknya suara yang diperoleh juga diduga limpahan dari pendukung pasangan Choirun Nisa-Arifudinsjah (Nisa-Syah) yang dicoret KPU. “Memang ada simpatisan atau tim relawan Nisa-Syah yang mengalihkan dukungan ke Misnan-Shofi karena sama-sama berlatar belakang NU,” kata kordinator relawan Nisa-Syah, Anton Fatkhurahman.
Sejumlah warga simpatisan Nisa-Syah yang antipati pada calon inkumben juga mengaku terpaksa memilih Misnan-Shofi. “Meski keluarga kami menerima uang dari tim sukses inkumben, tapi kami memilih Misnan-Shofi,” kata salah satu warga simpatisan Nisa-Syah.
ISHOMUDDIN