TEMPO.CO, Surabaya - Peti jenazah Ben Anderson, mulai Selasa hari ini, dibuka di ruang 8 Rumah Persemayaman Adi Jasa, Surabaya. Rencananya, peti tersebut dibuka sampai hari Jumat, 18 Desember 2015.
Kremasi jenazah Ben Anderson akan dilakukan pada Sabtu, 19 Desember 2015. Kremasi ditunda lantaran menunggu dua adiknya tiba di Indonesia, yaitu Perry Anderson dari Amerika dan Melani Anderson dari London.
Dua adiknya akan tiba di Bandara Internasional Juanda pada pukul 15.00, Kamis, 17 Desember 2015. Setelah itu, peti jenazah ditutup pada Jumat, 18 Desember 2015. Upacara kremasi dilakukan pada Sabtu, 19 Desember 2015, pukul 09.30-10.00.
Menurut wasiat Ben, rencananya, abu jenazah Ben akan disebar paling banyak di Laut Jawa. Juga di beberapa negara, yaitu Manila, Bangkok, serta Amerika. Namun, Edu Makin, penanggung jawab jenazah di Indonesia, mengatakan titik lokasinya masih didiskusikan dengan kolega lain.
"Byen Abel, salah satu koleganya di Amerika, yang bisa membaca wasiatnya," kata Edu.
Benedict Richard O'Gorman Anderson—nama lengkap Ben Anderson—adalah penulis Cornell Paper tentang gerakan 30 September 1965. Lelaki kelahiran Cina, 26 Agustus 1936, itu sempat dicekal saat Orde Baru. Ben meninggal dunia di Kota Batu, Jawa Timur, pada Sabtu, 13 Desember 2015, pukul 23.30. Ben meninggal diduga karena serangan jantung.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH