TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengakui ada program-program "bersayap" dalam rencana kerja Kementerian. Program bersayap adalah sebutan buat program pemerintah yang menggunakan nama yang tidak jelas dan tidak ke pokok tujuan program.
Basuki mencontohkan program yang memiliki nama yang tidak jelas di bawah kementeriannya, di antaranya kegiatan fasilitasi pembangunan perumahan. "Kegiatan fasilitasi pembangunan perumahan, opo kui? Misalnya perbaikan rumah saja," katanya di kompleks Istana Presiden, Senin, 14 Desember 2015.
Selain itu, Kementerian PU mempunyai program pemberdayaan petani dan bimbingan teknis yang juga dinilai menggunakan kalimat tidak jelas. Basuki menuturkan kegiatan pemberdayaan petani dapat diubah menjadi rehabilitasi irigasi.
Menurut Basuki, program yang menggunakan kalimat bersayap itu bernilai cukup besar. "Tidak sampai Rp 1 triliun," katanya. Untuk itu, dia berencana mengkaji program-program tersebut sehingga pemerintah dapat melakukan efisiensi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para menteri kepala lembaga, gubernur, wali kota, hingga bupati menggunakan anggaran dengan tepat sasaran dan memiliki dampak buat rakyat. Untuk itu, ia ingin para pejabat tersebut mengecek satu per satu detail program dan kegiatan dalam rencana, kegiatan, anggaran kementerian dan lembaga, serta rencana kerja dan anggaran kementerian negara atau lembaga (RKA-KL).
"Jangan muncul lagi jenis-jenis program kegiatan yang tidak jelas. Lagi, saya ulang, jangan muncul jenis program yang tidak jelas, yang tidak konkret atau kalimatnya bersayap, dengan kalimat yang absurd," ucapnya.
ALI HIDAYAT