TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Reza Rahadian dipilih Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai Duta HAM untuk kaum minoritas. Ketua Komnas HAM Nur Kholis mengatakan bahwa sebelumnya Reza telah ikut bersama rombongan Komnas HAM ke Istana Negara untuk peringatan Hari HAM Internasional.
Reza bercerita ketika di Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, banyak pejabat yang tidak memperhatikan pidato yang disampaikan Ketua Komnas HAM. "Pejabat malah sibuk untuk berfoto dengan presiden di istana dan mungkin itulah potret pejabat kita," kata Reza saat penerimaan Duta HAM di acara puncak peringatan Hari HAM Internasional di Taman Ismail Jakarta, Sabtu, 12 Desember 2015.
Bicara kaum minoritas, ia memiliki perhatian terhadap hak anak. Hak anak dan hak lainnya di Indonesia, kata dia, diistilahkan sebagai hak yang memiliki standar ganda. "Sepertinya pendidikan dunia anak kita ini double standard. Misalnya hukum, besok dijual, besoknya dibeli," katanya.
Ia mengakui bahwa ia selalu berusaha mendobrak aturan-aturan yang tidak relevan, salah satunya melalui film. "Itu yang mudah untuk menyuarakan pesan personal melalui film. Film Guru Bangsa misalnya bisa menyuarakan suara personal saya," katanya.
Selanjutnya, ia berharap segera diberikan tentang apa yang harus dilakukannya sebagai duta HAM. "Saya menanti tugas dan jangan sampai saya hanya menjadi duta pajangan," katanya.
Reza dipilih bersama dengan dua duta HAM lain. Nadine Chandrawinata dipilih sebagai duta HAM untuk lingkungan hidup. Sementara itu, Pramesti Ariotedjo dipilih sebagai Duta HAM untuk kesehatan. Nur Cholis mengatakan bahwa Duta Komnas HAM ini akan mempromosikan hak asasi manusia di masyarakat luas.
ARKHELAUS W