TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mengenal pengusaha Riza Chalid. Nama Riza Chalid mencuat setelah kasus 'papa minta saham' yang menyeret nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto.
Adapun Riza Chalid akan dipanggil MKD pada Senin, 14 Desember 2015. Namun Luhut mengaku tak mengetahui keberadaan Riza Chalid. "Emang gue pikirin, kerjaan saya banyak," kata dia dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 11 Desember 2015.
SIMAK: Luhut: Apa Masuk Akal Freeport Beri Saham 20 Persen? Itu Triliunan!
Dalam acara itu, Luhut juga ditanya soal rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo untuk mengajukan kasus pencatutan nama Presiden ke polisi. Namun Luhut malah meminta kepada masyarakat untuk tenang.
"Kami ingin agar bangsa ini tenang," kata Luhut. Ia meminta kepada semua pihak agar jangan membuat gaduh bangsa ini.
Baca Juga:
SIMAK: Luhut Dua Kali Kirim Memo Tolak Perpanjang Freeport ke Jokowi
Mengenai langkah hukum yang sedang ditempuh Kejaksaan Agung, Luhut mempersilakan hal itu untuk dilakukan, selama memang bisa ditemukan bukti-bukti yang memadai dalam kasus ini. "Kalau ada bukti-buktinya silakan saja."
Soal pelaporan yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Luhut juga berkomentar bahwa itu merupakan urusan kedua orang tersebut.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini juga membela salah satu anak buahnya, yaitu Darmo. Diketahui Darmo juga beberapa kali disebut dalam rekaman pertemuan Setya Novanto, Riza Chalid, dan Ma'roef Sjamsoeddin. "Dia profesional, dan enggak pernah lakukan hal negatif untuk mempercepat proses Freeport ini."
DIKO OKTARA